Jakarta – Baru-baru ini Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schauble mengaku ingin mencegah orang-orang di dalam negeri Jerman yang memiliki uang di perusahaan-perusahaan offshore menyembunyikan diri di balik bank-bank mereka. Keinginan itu diketahui dari dokumen kementerian keuangan Jerman yang diperoleh Reuters.
Selanjutnya, Dia mempercepat langkahnya dalam memerangi pengemplangan pajak secara internasional menyusul publikasi Panama Papers yang mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan offshore dimanfaatkan untuk menyembunyikan kekayaan kaum elite di seluruh dunia.
Schauble menginginkan sebuah paragraf tegas dalam kode fiskal Jerman yang akan menjadi kunci untuk kerahasian bank yang selama kini membuat auditor yang akan memeriksa perusahaan-perusahaan offshore yang dimiliki para nasabah bank terhalang menyampaikan informasi kepada otoritas pajak.
Kerahasiaan bank dijamin oleh hukum perdata, yang mencegah bank memberikan informasi kepada pihak ketiga seperti perusahaan-perusahaan, tidak termasuk dalam jangkauan rencana ini.
Akan tetapi, Schauble menginginkan otoritas pajak bisa mengirimkan permintaan kolektif informasi kepada bank. Ini berarti nasabah tidak lagi bisa menyembunyikan diri di balik banknya.
Menurut rancangan ini, para wajib pajak mesti menginformasikan kantor pajak jika menemukan perusahaan-perusahaan offshore di luar negeri atau jika mereka mendapati kepemilikan saham dalam perusahaan-perusahaan offshore, dan bank wajib memberitahukannya kepada kantor pajak jika mereka mengorganisasikan aktivitas offshore untuk nasabah mereka.
Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional (ICIJ) menyatakan pada 9 Mei mendatang akan merilis data luar biasa banyak mengenai bagaimana orang-orang terkaya dan berkuasa dunia menyembunyikan assetnya.
Database searchable ini meliputi informasi mengenai lebih dari 200.000 perusahaan, trust, yayasan dan fund (pengelola dana) yang tergabung di 21 surga pajak, dari Hong Kong sampai Nevada di Amerika Serikat.”
Diketahui awal April lalu, sekitar 11 juta dokumen yang dimiliki firma hukum Panama Mossack Fonseca dibocorkan oleh surat kabar Jerman Suddeutsche Zeitung. Selanjutnya, surat kabar ini membagi informasi ini kepada ICIJ yang terdiri dari 107 organisasi media dari 78 negara.
Organisasi-organisasi media kemudian menginvestigasi dokumen-dokumen setebal 28.000 halaman yang juga menyingkapkan pelanggaran pajak gila-gilaan oleh 340 perusahan. (**)
Discussion about this post