Padang,Minangnews.co.id – Dayung Palinggam dibudayakan kembali di tengah-tengah masyarakat Sumbar, khususnya Nagari Palinggam Kota Padang. Setelah lama mati suri, Pemerintah Kota Padang berencana untuk memainkan kembali olahraga tradisional tersebut. Dengan demikian, Dayung Palinggam tidak lagi sekadar dikenal lewat lagunya saja tetapi bisa dilihat langsung dengan olahraga tradisionalnya.
Olahraga Dayung Palinggam ini adalah olahraga tradisional anak nagari yang dahulunya sangat populer sejak tahun 1980-an. Belum lama ini, Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo telah mengukuhkan Panitia Palinggam Dayung Festival 2015 di Masjid Darussalam, Seberang Palinggam, Padang Selatan, Kota Padang, Sabtu, (24/10). Tanda dimulainya kembali olahraga kebanggan rang Padang.
“Demi tercapainya cita-cita bersama dalam membangun kampung dan melestarikan budaya timbullah gagasan dari masyarakat Palinggam, Seberang Palinggam, Pasa Gadang dan Pasa Mudiak untuk menggelar sebuah event melestarikan kembali nilai budaya dayung palinggam sebagai olahraga tradisional yang berbalut musikal di Sungai Batang Arau,” papar Walikota H. Mahyeldi.
Walikota mengatakan, bahwa sudah saatnya masyarakat Palinggam bangkit dan membangun nagarinya melalui Dayung Palinggam ini. Karena selain melestarikan kembali olahraga tradisional, Dayung Palinggam juga bisa menjadi ivent wisata prestisius di Kota Padang kedepannya
Disampaikannya, iven Palinggam Dayung Festival (PDF) 2015 adalah bertujuan untuk mengupgrade potensi Sungai Batang Arau yang dikolaborasikan dengan Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang. Mahyeldi memberikan semangat dan apresiasi kepada seluruh element masyarakat palinggam, alim ulama, cadiak pandai dan bundo kanduang yang peduli dengan olahraga tradisional Dayung Palinggam sebagai aset dan potensi orang Palinggam yang harus terus dikembangkan demi anak cucu dimasa datang.
“Sebenarnya kerjasama ini telah berlangsung sejak awal tahun 2015 ini yaitu dengan diadakannya Festival Siti Nurbaya. Dengan semangat dan antusias yang luar biasa dari masyarakat palinggam yang hadir pada event itu, tak terlepas dari semangat dan kerja keras panitia. Diharapkan PDF ini kedepannya akan menjadi kalender rutin Kota Padang,” ujar H. Mahyeldi.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PDF 2015, Diki Syarfin mengatakan berawal dari rasa keprihatinan terhadap aset dayung palinggam sebagai kultur lokal Orang Palinggam, maka timbullah ide dan gagasan untuk menggelar kembali olahraga tradisional yang berbalut musikal dayung palinggam, yang mana selama ini seakan telah mati suri.
Palinggam Dayung Festival (PDF) nantinya akan digelar tanggal 24-27 Desember 2015, yang akan diikuti oleh 104 kelurahan di Kota Padang. Kegiatan ini hanya diikuti oleh masyarakat nagari saja dan tidak melibatkan aparata kepolisian dan TNI, ujarnya.
“Selain itu, kegiatan ini murni kegiatan pertandingan antar kampong/kelurahan untuk merajut kebersamaan dan membangun solidaritas khususnya bagi masyarakat Palinggam serta untuk memperkenalkan olahraga dayung palinggam kepada generasi muda,” tutur Diki dengan antusisas.
Palinggam Dayung Festifal 2015 ini akan memperebutkan hadiah sebagai berikut juara 1 dapat trophy plus 2 ekor sapi dan uang tunai. Juara dua digelontor trophy plus 1 ekor sapi dan uang tunai. Sedangkan juara 3 mendapatkan trophy ditambah 4 ekor kambing. Harapan 1 meraih trophy dan dua ekor kambing, jelasnya lagi.
Pada kesempatan itu, masyarakat yang hadir dalam acara pengukuhan tersebut, selain orang rantau dari Jakarta, Camat Padang Selatan Fuji Astomi, Lurah Seberang Palinggam, unsur ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kandung dan pemuda-pemudi di seberang Palinggam juga sama-sama memeriahkan pergelaran acara tersebut. (***)
Discussion about this post