S u m b a r,Target Sumbar – Kesimpulan dari hasil penelitian Unand, menjelaskan bahwa Berdasarkan baku mutu air minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, limbah cair PT. Bumi Sarimas Indonesia dikategorikan tercemar dengan selisih angka masing-masing, untuk pH di bawah standar baku mutu sebesar 1, Kekeruhan diatas baku mutu serbesar 159 NTU, Sulfat 347 mg/L ,Klorida 67,9 mg/L, Mn 1,74 mg/L, Fe 1,74 mg/L, E.coli 2400 x 103 /100ml, Parameter yang nilai konstentrasinya dibawah ambang batas baku mutu seperti Nitrit 0,144 mg/L.
Sedangkan parameter yang belum diketahui baku mutunya adalah BOD, COD dan Phospat, sedangkan dari hasil analisa yang dilakukan nilai dari BOD 46,95 mg/L, COD 416 mg/L, Phospat 481 mg/L
Sistem MSL yang dicampurkan dengan sekam padi efisien dalam pengolahan limbah cair, efisiensi untuk proses aerasi pada parameter Kekeruhan mencapai 99,79%, BOD 35,68%, COD 86,64%, Phospat 99,8%, Nitrit 76,39%, Sulfat 97,48%, Klorida 85,51%, Mn 94,39%, Fe 97,50%, E.coli 99,79% sedangkan pada proses non-aerasi efisiensi penurunan kekeruhan mencapai 98,66%, BOD 33,01%, COD 84,62%, Phospat 99,87%, Nitrit 74,31%, Sulfat 97,30%, Klorida 88,66%, Mn 80,61%, Fe 98,82%, E.coli 99,92%, namun belum bisa dijadikan air layak minum, baik setelah pengolahan secara aerasi maupun non aerasi.
Secara keseluruhan ditinjau dari parameter yang dianalisa, laju alir yang optimum untuk penurunan tingkat pencemaran pada limbah cair ini terlihat pada laju alir 5 ml/mnt, pada perlakuan aerasi maupun non-aerasi. Bersambung (Akmal).
Discussion about this post