Ketua Partai Perindo Meda Johor, Gidion Ginting, diduga dibunuh oleh Oknum polisi Bripka JPS dan oknum TNI LS. Hal itu disampaikan oleh Abang kandung korban, Jere Pelita Ginting (44), Sabtu (19/12) di rumah duka. Dia menduka motif pembunuhan terjadi pada adiknya berlatar belakang karena dendam.
“Sepertinya ada orang yang menyuruh menghabisi nyawa adik saya, dan ini berlatar permasalahan dendam. Jadi, kami minta polisi tegas dan segera menangkap otak pelakunya,” ujar Jere.
Dia mengharapkan. Polisi menangani kasus ini dengan sangat professional dan tidak memandang status pelaku. Karena menurutnya dimata hukum siapapun pelakunya harus mendapatkan perlakuan hukum yang sama.
“Kita hanya ingin keadilan, dan hukum tetap berjalan. Jangan karena pelaku nya polisi, hukum tidak berjalan,” tuturnya.
Sementara, menurut keterangan saksi seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa sebelum meninggal, Gidion ditendang oleh dua orang berambut cepak dan dibawa ke pos keamanan. Setelah keluar pos, tak lama korban yang mengalami luka memar di sekujur tubuhnya akhirnya terjatuh ke lantai. Melihat itu, sejumlah pedagang yang ada menolongnya dan membawa korban ke Rumah Sakit Murni Teguh.
Setibanya di rumah sakit, nyawa korban tak dapat tertolong karena menderita luka serius di bagian kepala belakang. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi, sesuai permintaan keluarganya,Jum’at (18/12).
Discussion about this post