Oleh: Erza Surya Werita, S.Pd (Guru MTsN 2 Solok)
Pengeroposan tulang yang dikenal dengan nama medis osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai dari dini. Sifat gejalanya yang tak disadari menyebabkan upaya untuk mengatasinya sangat sulit dilakukan. Penyakit ini dikenal juga dengan istilah silent killer. Umumnya osteoporosis menyerang kaum wanita dengan usia di atas 35 tahun, namun bukan tidak mungkin terjadi pada usia di bawah itu dan pada jenis kelamin lainnya. Usia di atas 35 tahun pada wanita rentan terserang penyakit ini akibat terjadinya perubahan hormon tubuh yang dikenal dengan nama esterogen. Pada wanita menopause, esterogen menurun dengan drastis serta mengakibatkan kepadatan pada tulang menurun.
Menurut dr. Nico Putra Pratama, dikutip dari situs Alodokter.com, penyakit osteoporosis disebabkan oleh kurangnya vitamin D pada tubuh, gangguan hormon, jarang berolahraga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kebiasaan merokok. Menurut dr. Nico, penyakit silent killer ini disebabkan karena berkurangnya kepadatan tulang. Ciri-cirinya menunjukan tulang mudah patah, nyeri pada punggung yang disebabkan oleh patah tulang belakang, postur tubuh membungkuk, dan tinggi badan berkurang.
Lebih dari 200 juta orang di dunia diprediksi mengalami osteoporosis. Lebih dari 70 % berusia di atas 80 tahun. Sumber data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan, bahwa sekitar 41,7 % tingkat osteoporosis di Indonesia dengan prevalensi sekitar 10,3 %. Melihat data ini, tentunya osteoporosis hampir menjangkiti 4 dari 5 orang penduduk.
Mengingat penyakit ini dapat menimbulkan bahaya kematian akibat komplikasi dari patah tulang (fraktur), yaitu terjadinya pendarahan, emboli, dan cedera kepala, maka menjaga kesehatan tulang sangat dibutuhkan sedari dini.
Menurut sebuah sumber berita IDN Times, dunia internasional membentuk sebuah organisasi yang memberi perhatian khusus pada penyakit osteoporosis yang diberi nama IOF (International Osteoporosis Foundation. IOF sendiri didirikan pada tahun 1998 yang berkomitmen khusus untuk mengedukasi masyarakat tentang osteoporosis. Pembentukan organisasi ini didahului setelah adanya peringatan hari osteoporosis sedunia di tahun 1996, di Inggris dengan tema, “Love Your Bones, Protect Your Future”, (Cintai Tulangmu, Lindungi masa depanmu).
IOF sendiri merupakan gabungan dari dua organisasi Yayasan Eropa untuk Osteoporosis (EFFO) dan Federasi Internasional Masyarakat Tentang Penyakit Kerangka (IFSSD). Yayasan Eropa untuk Osteoporosis sudah ada sejak tahun 1987, sedangkan IFSSD sendiri didirikan pada tahun 1995. Gabungan kedua organisasi ini memungkinkan pengadaan sumber daya untuk ilmuwan, para dokter, dan organisasi Kesehatan lainnya yang juga ikut memerangi osteoporosis. Dengan kiprah kedua organisasi ini, tentunya upaya untuk menjaga hesehatan tulang dapat dimaksimalkan.
Begitu besarnya perhatian tentang penyakit tulang osteoporosis ini, yang diperingati setiap tahunnya di dunia internasional tiap-tiap tanggal 20 Oktober, seharusnya kita juga ikut berperan serta dalam memerangi serangan penyakit tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pengenalan pentingnya Kesehatan tulang sejak dini.
Pengenalan akan pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini (usia anak-anak) perlu diberikan. Upaya mencegah tentu lebih baik ketimbah mengatasi. Langkah yang dapat dilakukan terkait upaya menjaga kesehatan tulang sejak dini adalah dengan menjaga pola hidup teratur.
Hidup teratur memberi pengertian, bahwa segala aktivitas dilakukan sesuai situasi dan kondisi., yang artinya tidak dipaksakan pada tubuh. Saat tubuh lelah, maka harus beristirahat.
Aktivitas yang dilakukan harus sesuai dengan porsi kekuatan tubuh itu sendiri. Semisal tubuh anak-anak di usia sekolah dasar, mereka tak boleh menyandang atau diberi beban berat mendekati 5 kg. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada tulang, sehingga pertumbuhan tulang terhambat atau tidak maksimal. Selain itu, hidup teratur berarti juga harus mengatur pola makan yang sehat sesuai umur serta aktivitas tubuh. Sesuaikan jumlah kalori makanan yang diasup dengan jumlah kebutuhan kalori yang dibutuhkan tubuh.
Mengosumsi makanan yang kaya vitamin D, mengandung kalsium, dan fosfor dapat menjaga kesehatan tulang. Selain itu juga mengosumsi protein dapat membantu regenerasi serta pertumbuhan tubuh lebih baik. Hidup teratur berarti juga dapat dilihat dengan melakukan olahraga untuk menyeimbangkan kalori masuk dan kalori keluar tubuh. Tubuh yang sehat tentunya akan menjadikan tulang dapat terjaga. Langlah lainnya, yaitu istirahat dengan teratur setiap harinya untuk memulihkan tubuh.
Keluarga merupakan tempat pertama bagi seseorang untuk mengenal pentingnya kesehatan tulang. Orang tua mengajarkan anaknya kebiasaan untuk mengosumsi makanan yang baik untuk pertumbuhan tulang dan tubuh, menghindari mengosumsi makanan yang tidak penting dan justru dapat menimbulkan kerusakan tubuh, serta membahayakan tulang. Orang tua juga perlu memberi pengarahan pada anaknya bagaimana melakukan aktivitas fisik yang sesuai, berolahraga, dan beristirahat dengan baik.
Dengan dilakukannya pengenalan sejak dini tentang pentingnya kesehatan tulang dengan menjaga pola hidup teratur, tentunya kesehatan masa depan generasi dapat terjaga dan juga telah turut serta memperingati hari Osteoporosis sedunia di tanggal 20 Oktober tiap tahunnya.
Discussion about this post