Oleh: Erza Surya Werita (Guru MTsN 2 Solok)
Kondisi tubuh yang tak baik akibat menurunnya imunitas tubuh, sangat rentan terserang berbagai penyakit. Terlebih di saat perubahan cuaca yang tak menentu, kadang panas siang hari, tiba-tiba menjadi hujan lebat, dan begitu sebaliknya. Selain itu, pola hidup yang berantakkan; jarang berolahraga, merokok, mengosumsi makanan yang tak sehat dan tak seimbang, mengosumsi obat-obatan terlarang, serta aktivitas yang tak teratur juga menjadi penyebab tubuh gampang terserang penyakit. Akibat serangan penyakit yang kadang-kadang datangnya mendadak, memaksa diri mencari obat-obatan medis di warung-warung terdekat, apotek, dan melalui resep dokter. Ternyata obatan-obatan tersebut tidak seluruhnya aman. Malah muncul isu baru akan serangan gagal ginjal akut yang telah menewasnya 133 orang anak secara mendadak akibat tidak diketahui penyebab pastinya. Dugaan terbaru akibat mengosumsi beberapa obat syrup.
Zaman-zaman obatan medis masih mahal dan susah didapat jika tidak melalui resep dokter, masyarakat mengatasi penyakit dengan menggunakan obat-obatan herbal. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan maraknya produsen obat-obatan medis yang menjamur, serta hanya obat-obatan medis tertentu saja yang membutuhkan resep dokter, mengakibatkan pengetahuan akan obat-obatan herbal yang aman dikonsumsi menjadi terpinggirkan, atau bahkan sama sekali tidak dikenal oleh kalangan milenial. Hanya generasi dari desalah yang masih mengenal obat-obatan herbal yang dikenal secara turun-temurun. Meski masih ada kalangan tertentu yang mengenal obatan herbal, pilihan akan obat-obatan medis tetap yang nomor satu. Hal ini karena obata-obatan medis memiliki reaksi yang sangat cepat terhadap serangan penyakit, sementara obatan herbal memiliki masa reaksi yang lambat. Selain itu, aktivitas yang padat dan kesibukkan yang tak terkendali juga menjadikan obatan medis sebagai pilhan pertama dalam mengahadapi serangan penyakit karena meracik obat-obatan herbal membutuhkan waktu yang tak sedikit.
Menurut Wikipedia, obat adalah zat apapun yang menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat dikonsumsi. Cara mengosumsinya bisa melalui inhalasi, injeksi, merokok, ingesti, absorpsi melalui kulit, atau disolusi di bawah lidah.
Pada farmakologi, obat adalah zat kimia, biasanya struktur kimianya diketahui, dan Ketika diberikan memberikan efek biologis. Pemberian obatan medis dilakukan dalam jumlah dan waktu terbatas. Penggunaan melewati ketentuan tersebut dapat menyebabkan obat berubah menjadi racun bagi tubuh dan kemudian menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Reaksi yang cepat dari penggunaan obat-obatan medis ini mengakibatkan ketergantungan tersendiri bagi masyarakat. Cara memperolehnya yang mudah juga menjadi alasan memilih penggunaannya. Akan tetapi, pilihan ini sangatlah tidak tepat apabila tidak disertai pengetahuan yang baik. Sebaiknya, agar mengosumsi obatan medis tetap aman, berkonsultasilah dengan dokter dan dapatkan resep dokter.
Selama ini mengosumsi obat-obatan medis sangatlah aman. Bahkan tak ada kasus kematian yang menyebabkan penggunaan obatan resep dokter tersebut. Mungkin selama ini bahan-bahan yang digunakan oleh produsen memang masih aman, kemudian muncul kasus baru yang mengakibatkan kematian, sehingga mengosumsi obatan medis menjadi ketakutan baru. Apalagi yang diserang adalah anak-anak yang merupakan dambaan orang tua.
Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran, Prof. Apt. Muchtaridi, Phd,seperti yang dikutip dari berita Kompas.com, menjelaskan bahwa dietilen glikol dan etilen glikol (DEG dan EG) adalah senyawa pelarut organik yang kadang disalah gunakan sebagai pelarut obat. Rasanya yang manis disalah gunakan sebagai pengganti propilen glikol atau polietilen glikol. Menurut beliau, endapan akibat reaksi kimia etilen glikol ini membentuk asam oksalat yang kelarutannya kecil, bila bertemu kalsium membentuk garam yang sukar larut dalam air. Larinya ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal, akan membentuk batu ginjal, kristalnya yang tajam akan melukai ginjal.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, öbata-obatan yang dikonsumsi oleh pasien sebelum dinyatakan gagal ginjal akut berupa syrup, khususnya paracetamol. Ada 99 jenis obat-obatan syrup anak-anak yang pernah dikonsumsi pasien tersebut sebelum serangan mendadak terjadi, dan dari seluruhnya terdapat 5 jenis yang ditetapkan benar-benar mengandung EG dan DEG. Menurut beliau, 75 % sudah tahu bahwa penyebab serangan gagal ginjal akibat EG dan DEG ini, sehingga penjualannya di apotek-apotek dilarang.
Ada 241 kasus gagal ginjal akut di 22 provinsi di Indonesia yang teridentifikasi menyerang anak-anak. Dari kasus yang tercatat tersebut, sebanyak 133 orang anak meninggal dunia. Angka yang sangat besar bila dilihat dari jumlah yang tercatat. Hal ini menyebabkan orang tua sangat khawatir akan anak-anaknya. Begitu anak sakit, mereka dihantui ketakutan untuk membawa anak ke dokter. Ketakutan ini tentu saja menyebar luas.
Ketakutan akan penggunaan obat-obatan medis di kalangan orang tua untuk anak-anak mereka menyebabkan mereka beripikir ulang untuk membawa anak ke dokter. Di satu sisi anak membutuhkan obat medis secepatnya, sementara di sisi lain, obat-obatan yang diresepkan dokter justru menakutkan karena tingginya kekhawatiran akan serangan gagal ginjal yang merebak secara misterius.
Nampaknya, solusi yang aman adalah menjaga pola hidup sehat pada anak: menjaga makanan atau minuman yang akan dikonsumsi anak, menjaga aktivitas mereka setiap hari, merutinkan olahraga bagi anak-anak, dan melarang mereka jajan sembarangan. Jika suhu tubuh sedikit naik dari biasanya, orang tua sebaiknya segera menyuruh anak untuk beristirahat, tidak berktivitas yang melelahkan dan tidak beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, anak-anak juga diberi asupan obat-obatan herbal untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh mereka. Hanya inilah pilihan yang aman untuk sementara waktu sampai diketahui penyebab kasus serangan gagal ginjal misterius ini. Mari kita tunggu pengumuman pemerintah selanjutnya, agar obatan medis tidak mendatangkan ketakutan akibat kekhawatiran lagi.
Discussion about this post