TI – Donal Trump, akan menarik negaranya dari perjanjian perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP). Ternyata, keputusan itu dinilai memiliki dampak positif terhadap beberapa negara Asia pacific seperti Pakistan dan India.
Commercial Secretary from Embassy Pakistan of Jakarta, Muhammad Usman, mengatakan keputusan tersebut memiliki dampak positif kepada Pakistan. Hal itu karena Pakistan memiliki ekspor tekstil yang besar kepada AS, sehingga ini membuka peluang Pakistan untuk tetap dapat mengekspor produk unggulan ke AS.
“Ini akan baik untuk Pakistan, ini akan baik karena AS bukan lagi bagian dari TPP dan kami bukan bagian dari TPP,” kata Usman, yang juga menjadi salah satu peserta diskusi dalam Indonesia Palm Oil Conference ke 12, di Westin Hotel and Resort, Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11).
Bila AS tetap bergabung dalam TPP, maka akan menyulitkan Pakistan mengekspor tekstil dalam jumlah besar ke AS. Pakistan merasa jika AS tetap bergabung dalam TPP, maka anggota TPP seperti Bangladesh akan mendapat keuntungan besar untuk mengekspor tekstil. Bangladesh adalah kompetitor Pakistan di sektor tekstil.
Dalam kesempatan yang sama, The Executive Director of The Solvent Extractors’ Association of India (SEA), Dr. B.V. Mehta, enggan berkomentar banyak terkait dengan hal ini. Ia mengatakan sebagai pemimpin negara pastinya dia akan memikirkan yang terbaik untuk negara yang dipimpin.
Namun, Trump yang berlatar belakang pengusaha akan berpandangan sebagai seorang pebisnis. Menurut Mehta, Trump akan mengambil kebijakan bukan sebagai politikus.
“Memang orang bertanya-tanya ketika seluruh pernyataan yang dia lakukan selama ini. Saya tidak tahu apakah negatif atau positif tapi pastinya seseorang yang ketika menjabat nanti ada perubahan-perubahan, tapi dia kan businessman, tapi bukan dari politikus, tapi masih kita lihat dari bisnis, AS dilihat dari pemimpin yang kuat dan Trump yang mengatakan hal tersebut,” sebut Mehta. (*)
Discussion about this post