TI – Kebakaran besar yang terjadi di Negara Israel, membangkitkan rasa kepedulian dari Palestina. Akibat dari Insiden tersebut ratusan ribu warga dievakuasi ke tempat yang dirasa aman. Selain itu penjabat palestina juga menawarkan bantuan kepada Israel. Mereka menyatakan siap untuk mengutus sejumlah relawan.
Tawaran yang ditawarkan Palestina ditanggapi positif oleh Israel. Mereka mebuka tangan lebar untuk bantuan yang berasal dari luar negeri. Seorang pejabat dari Israel menyatakan jika pihaknya menerima bantuan otoritas Palestina yang mengirimkan 4 petugas pemadam kebakaran untuk melawan kebakaran hutan yang terjadi di seluruh Negara mereka.
Pejabat yang namanya dirahasiakan itu mengatakan pemadam kebakaran Palestina akan berkoordinasi dengan tim dari negara mereka. Kebakaran Israel itu tidak hanya membangkitkan kepedulian dari negara Palestina. Beberapa Negara lain juga telah mengirimkan bantuannya.
Di antaranya, Cyprus, Italia, Krosia dan Yunani. Negara-negara Eropa tersebut mengirimkan bantuan berupa sejumlah peralatan termasuk pesawat. Selain itu, PM Israel juga meminta sekutu yang terdekat dengan mereka Amerika Serikat untuk segera mengirimkan bantuannya. Pejabat mereka telah menghubungi peusahaan AS yang mengoperasikan pesawat pemadam api super tanker.
Kebakaran yang melanda sebagian besar kota pelabuhan Haifa di Utara Israel, berawal dari kebakaran semak pada hari selasa (22/11), namun karena kondisi cuaca yang kering dan angin kencang, pada hari Kamis (24/11) api menjalar dan semakin membesar.
Hutan-hutan disekitar hangus, rumah-rumah terbakar dan ratusan warga terpaksa dievakuasi. Saat ditanya bagaimana dan berapa lama Haifa akan melawan kebakaran hebat, Wali Kota Yona Yahav hanya menjawab kalau pertanyaan itu seharusnya di tanyakan kepada Tuhan. Karena hanya Dia yang sanggup untuk memadamkan api ini.
Pemerintah mengatakan, kebakaran Israel menjadi liar dan hebat dipicu juga oleh angin kencang ditambah dengan udara yang kering. Namun, mereka menemukan indikasi jika terdapat unsur kesengajaan.
Menteri Pendidikan Israel, yang juga pimpinan dari kelompok garis keras Jewish Home menuduh jika ada sekelompok Arab atau Palestina yang terlibat dalam kebakaran tersebut. “Hanya kelompok yang tidak memiliki negara yang mampu melakukan pembakaran itu” tulis Naftali Bennet di akun Twitternya.
Komentar tersebut, kemudian membuat marah kelompok Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas. Mereka mengtakan bahwa Israel sengaja mengeksploitasi kebakaran untuk bisa menuduh negara Palestina.
Tidak hanya Palestina, negara-negara Arab juga protes atas tuduhan Israel bahwa pelakunya palestina. Mereka mengklaim jika tanah mereka juga ikut terbakar. Para pemimpin Arab mengutuk tuduhan tidak adil terhadap keturunan Arab warga Israel.
Discussion about this post