Palembang, TI – Untuk menunaikan ibadah haji bukanlah waktu sebentar bagi para jemaah yang menjalakannya. Sebab itu, amat terasa kesepian untuk keluarga yang ditinggal. Apalagi, banyaknya umat Islam yang berada di tanah suci Mekkah, hal ini selalu membuat khawatir keluarga yang ditinggal.
Oleh karena itu, untuk melepas keluarga yang menunaikan ibadah haji, biasanya keluarga yang ditinggal selalu melafaskan doa-doa yang pada intinya berharap Sang Pencipta selalu menjaga mereka yang tengah beribadah dalam menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah. Pelafasan doa sering kali disampaikan dalam suatu tradisi syukuran dengan mengundang kerabat dan keluarga dekat untuk ikut serta mendoakan mereka.
Kms Anwar Beck, Dikatakan pemerhati budaya dan seni asli Palembang, ada tradisi lain yang biasa dilakukan untuk melepas keluarga yang akan menunaikan ibadah haji. Selain menggelar sedekah syukur, keluarga yang ditinggal biasanya akan berarak-arakan mengantar keluarga yang akan menunaikan ibadah haji tersebut.
Arak-arakan itu dilakukan secara bergerombol dimana anggota rombongan mayoritas merupakan keluarga mereka. “Selain keluarga, bisa juga rombongan diisi oleh kerabat dekat atau relasi kerja dari mereka yang berangkat haji. Tidak ada batasan jumlah untuk rombongan arak-arakan ini,” katanya, Sabtu (27/8/2016).
Dikatakan Yai Beck, Arak-arakan dimulai dari kediaman yang berangkat untuk menunaikan ibadah haji. Rombongan terus mengiringi hingga ke kendaraan yang mengangkut mereka. Saat arak-arakan berlangsung, tabuhan rebana khas sarofal anam dan lafas shalawat serta lirik-lirik Islam mengiringi arak-arakan.
Sedangkan ketika sedekah syukuran berangkat haji, tidak jauh berbeda dengan syukuran tradisi Islam pada umumnya. Dalam syukuran berangkat haji, mereka yang hadir akan melafaskan surat yasin secara bersama-sama dengan dipimpin seseorang yang dipercaya oleh seluruh tamu yang datang.
Usai pembacaan yasin, akan ada pula pembacaan doa yang pada intinya berharap Allah menjaga dan melindungi keluarga yang berangkat haji. Ada juga harapan supaya amal ibadah yang dilakukan di tanah suci diterima dan doa yang dilayangkan semuanya bisa dikabulkan.
Dikatakan Anwar, saat mereka yang berangkat haji pulang kembali disambut dengan arak-arakan yang sama seperti saat keberangkatan. Arak-arakan dilakukan, begitu keluarga yang berangkat haji sudah sampai di lingkungan rumah. Setelah itu, akan diadakan kembali sedekah yang pada intinya mengucapkan syukur karena keluarga yang berangkat haji bisa kembali dengan selamat seperti saat berangkat.
“Tradisi tersebut sudah ada sejak dulu. Kalau dulu, ibadah haji dilakukan dalam waktu bisa mencapai satu tahun. Sebab itu, keluarga yang ditinggal benar-benar berdoa supaya selalu dijaga oleh Sang Pencipta selama menunaikanj ibadah haji,” tutur Yai lagi.
Discussion about this post