• Redaksi
  • Visi Misi
  • Kode Etik
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Kamis, Maret 30, 2023
Targetindo.com
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
    • TARGETINDO TV
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
    • TARGETINDO TV
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL
No Result
View All Result
Targetindo.com
No Result
View All Result

SAJIKAN DAGELAN KEBODOHAN, HASIL PENETAPAN BAKAL CALON GOLKAR MULAI DIKECAM

185
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

PEKANBARU – Gelombang kekecewaan masyarakat Kota Pekanbaru atas hasil penetapan 10 nama bakal calon Walikota Pekanbaru versi DPD Golkar Pekanbaru mulai terungkap. Mereka mengecam aksi penzaliman terhadap sejumlah kader murni Golkar yang disingkirkan TIM penjaringan Walikota Pekanbaru hasil bentukan Erizal Muluk selaku Ketua DPD Golkar Pekanbaru.

“Penzaliman yang diduga dilakukan DPD Golkar Pekanbaru ataupun tim penjaringan, jika memang benar adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Ternyata reformasi di tubuh Golkar Pekanbaru maupun Golkar Riau belum berlangsung utuh. Masih ada oknum-oknum yang disinyalir bermain demi kepentingan sendiri. Dan mereka itu harus “dibersihkan” demi kepentingan Golkar ke depan,” ujar mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau, Dani Suhlika ketika dihubungi.

Mantan aktivis ini menilai praktek-praktek tidak sehat dalam penetapan 10 bakal calon hasil rekomendasi DPD Golkar Pekanbaru nantinya akan merugikan Golkar itu sendiri. “Jelas dong, Golkarnya yang akan rugi. Mereka diduga menzalimi kadernya sendiri yang sudah puluhan tahun berkecimpung di Golkar. Dan kader itu tentu punya massa yang cukup besar. Konsekuensinya ke depan Golkar di Riau tidak lagi menjadi sebuah partai pilihan. Konkretnya, Golkar di Riau akan ditinggalkan,” tegas Dani lagi.

Persoalan semakin pelik, karena ternyata Golkar di Riau lebih peduli dengan kader-kader partai lainnya seperti Ketua DPD Demokrat Pekanbaru, Firdaus. “Kuat indikasi oknum-oknum di Golkar Pekanbaru maupun Riau sengaja melemahkan partainya dari dalam. Dan itu dilakukan secara sporadis. Semangat kebersamaan dalam upaya menyelamatkan keberadaan Golkar di Riau sangat perlu dilakukan. Tentunya melibatkan DPP Golkar dalam investigasi secara menyeluruh,” tambahnya lagi.

Menurut Dani lagi, kader Golkar seperti Yonesri atau Jufri Zubir itu kurangnya apa. “Satu saja pertanyaan saya, apa kurangnya Yonesri atau Jufri Zubir di mata Golkar Pekanbaru ataupun Riau. Keduanya kader murni yang sudah puluhan tahun berkecimpung di Golkar. Tumbuh kembangnya Golkar di Riau sedikit banyaknya ada andil mereka. Dan keduanya punya jasa terhadap Golkar yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Saya minta Ketua DPD Golkar Pekanbaru Erizal Muluk dan Ketua DPD Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman menjawabnya,” kata pemuda yang sampai saat ini mengaku masih peduli dengan Golkar.

Dani sendiri menilai, persoalan penetapan bakal calon Walikota Pekanbaru versi Golkar ini sebenarnya bukanlah hal yang rumit. “Benar ada juklak yang mengatur. Tapi setahu saya tidak ada satupun juklak yang mengharuskan untuk mematikan kader sendiri dan menyelamatkan kader partai lain. Ini sebuah tindakan konyol, memalukan serta memandang rendah partai sendiri,” tegasnya lagi.

Seperti Srimulat

Sementara Dwi Yanto Setiawan yang juga mantan Ketua BEM Fakultas Ekonomi di Universitas Riau menilai Golkar Pekanbaru maupun Golkar Riau tengah memainkan sebuah dagelan Srimulat. “Ini sebuah lucu-lucuan yang sengaja ditampilkan di tengah masyarakat Pekanbaru maupun Riau. Tapi mereka para petinggi Golkar Pekanbaru dan Riau itu lupa, bahwa lakonnya mereka sendiri. Itu sama saja mereka menertawakan diri sendiri,” katanya saat ditemui di Hotel Pangeran.

Dwi Yanto yang akrab dipanggil Wawan ini mengaku tidak habis pikir bagaimana bisa sebuah partai lebih mengedepankan kader partai lain ketimbang kader sendiri. “Saya sebenarnya tidak mau mengatakan itu sebuah tindakan bodoh. Tapi terpaksa harus saya katakan. Ini sebuah bentuk kepedulian saya terhadap Golkar. Mudah-mudahan tidak disalah artikan,” kata pria berwajah tampan ini.

Wawan setuju dengan Dhani agar DPP Golkar segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini. “Masih ada waktu untuk memperbaikinya. Ketimbang dagelan ini berlanjut hingga episode berikutnya, sehingga masyarakat semakin tertawa menyaksikan sebuah parodi kebodohan yang disajikan secara langsung,” ungkapnya lagi.

Wawan sendiri menilai memilih kader partai lain dan meninggalkan kader sendiri adalah sebuah tindakan yang tidak bisa diterima akal sehat. “Yonesri itu mantan Ketua DPD Golkar Pekanbaru. Sosok ini telah berkiprah di Golkar selama 36 tahun. Satu lagi Jufri Zubir. Pengusaha ini sepengetahuan saya sudah di Golkar sejak usinya masih 20-an tahun. Artinya lebih kurang sama waktunya dengan Yonesri. Salut benar saya. Jempol buat Golkar di Pekanbaru dan Riau. Tapi maaf arahnya terbalik,” katanya lagi.

Lucunya lagi tambah Wawan, Ketua tim penjaringan bakal calon yakni Herwan Nasri yang mengomandoi pemilihan atas 29 bakal calon yang terdaftar bukanlah kader murni Golkar. “Herwan itu setahu saya bukanlah kader Golkar murni. Baru berkecimpung selama 36 sama dengan Yonesri dan Jufri. Bedanya kalo Yonesri dan Jufri Zubir 36 tahun, sedangkan Herwan 36 bulan. Tolong dikoreksi kalau saya keliru,” tambahnya. (rls)

Previous Post

Kultum Kebangsaan: Revitalisasi Jati Diri

Next Post

DPRD Padang: ASN Jangan Korupsi Waktu Saat Ramadhan

Next Post

DPRD Padang: ASN Jangan Korupsi Waktu Saat Ramadhan

Dua Kepala Desa Kepergok Berselingkuh

39 Pasangan Mesum Diamankan Polsek Percut Seituan

Discussion about this post

IKLAN 1

IKLAN 4

  • Redaksi
  • Visi Misi
  • Kode Etik
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Email : redaksitargetindo@gmail.com

© 2020 PT TARGET INDO CENTRAL GROUP

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
    • TARGETINDO TV
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL

© 2020 PT TARGET INDO CENTRAL GROUP