Oleh : Yohandri Akmal.
Masih ingatkah dengan sejarah Nagari Minang yang kelam dahulu, apakah sekarang sudah terang? Entahlah….
Kondisi Nagari kita yang fenomenal di saat ini dapat dinilai dengan beragam perspektif. Dari sudut pandang seni dan budayanya memang menarik, namun bagaimana kalau dilihat dari sudut pandang pemerintahanya? Tentunya tidak begitu menarik bila diukur dengan jumlah para koruptor di dalamnya yang makin hari makin bertambah.
Misalnya, baru-baru ini Sumatera Barat dihebohkan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kepala Dinas Prasjal Tarkim Sumbar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Cukupkah hal sedemikian mampu menekan para pelaku korupsi lainnya? Jawabannya “tentu tidak”. Meskipun KPK senantiasa jeli dalam bertugas serta gesit dalam memburu para koruptor di Negara ini. Lantas, mengapa “mereka” enggan untuk berubah?.
Sudahlah pak Koruptor, berubahlah anda!.
Seperti dikutip dari kitab suci Al-Qur’an. “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” Q.S Al-Baqarah ayat 188.
Dari ayat diatas dapat kita artikan bahwa pak koruptor sudah dilarang keras untuk berbuat batil kepada kami. Namun mengapa hal itu masih juga dilakukan?
Terkadang, rakyatpun muak dengan persoalan korupsi yang berkepanjangan. Mereka selalu hanyut dengan berita demi berita sehingga bosan dengan sendirinya, yang pada akhirnya mereka pun pasrah. sedangkan alih mengalihkan isu, silih berganti terjadi.
Idealisme Media dimana letaknya?
Sesungguhnya media informasi publik adalah corong masyarakat, pilar ke empat demokrasi negeri ini. Sesuai UUD 40 tahun 1999 tentang PERS, BAB II pasal 6, huruf (b) disebutkan “menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormati kebhinekaan”. Nah artinya media informasi publik punya peran penting untuk membuka berbagai perbuatan ketidak sewenang-wenangan, dan berbagai penyimpangan jika mengetahui adanya penyelewengan hukum di Negara ini.
Semoga mereka selalu berpihak kepada kebenaran dengan tidak membolak balikan fakta…
Discussion about this post