• Redaksi
  • Visi Misi
  • Kode Etik
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Kamis, Maret 30, 2023
Targetindo.com
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
    • TARGETINDO TV
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
    • TARGETINDO TV
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL
No Result
View All Result
Targetindo.com
No Result
View All Result

Pentas Rumah Drama IMAJI 2016, “Dendang Lain Waktu Dan Robohnya Surau Kami”

167
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

targetsumbar.com – Rencana matang yang telah dipersiapkan panitia terkait dua pertunjukan yang akan digelar IMAJI, yakni Rumah Drama dan Penulisan Kreatif.  Yang mana pentas seni ini diselenggarakan berturut-turut selama dua malam, di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat, dimulai pada pukul 20.00 WIB.

Kedua pertunjukan seni ini, dengan judul Dendang Lain Waktu dan Robohnya Surau Kami. Robohnya Surau Kami merupakan naskah yang ditulis berdasarkan pembacaan terhadap cerita pendek karya AA Navis, dengan judul yang sama. Naskah dan penyutradaraan dikerjakan oleh Muhammad Ibrahim Ilyas.

Pada pertunjukan Dendang Lain Waktu yang nantinya digelar pada hari Jumat, 20 Mei 2016. IMAJI bekerjasama dengan Sanggar Seni Dayung Dayung. Dimana pada pertunjukan ini, merupakan kolaborasi antara teater dan musikalisasi puisi, dengan mengetengahkan masalah pengucapan yang tertahan, dan literasi yang mandek, dalam realita hari ini.

Dalam pementasan ini, terdapat sepuluh puisi yang bakal dimusikalisasikan oleh Yudhistira Alin. Pada penampilan itu, berpadu dengan panggung yang berjalan, bersamaan dalam empat alur kelompok penokohan pada dimensi yang berbeda.

Sedangkan Dendang Lain Waktu sudah dipentaskan pada akhir tahun lalu, dalam iven Pekan Seni Nan Tumpah. Pertunjukan ini ditampilkan kembali dengan beberapa perubahan, dimana dalam proses perubahannya telah berlangsung sejak Januari 2016 lalu. Dengan konsep mempertemukan bunyi dengan gerak, kata dan musik menjadi dialog, gerak menjadi musik dan kata-kata menjadi komposisi bunyi. Dendang Lain Waktu didukung oleh 8 pemain dan 3 pemusik, yang diambil dari Imaji dan Dayung-Dayung.

Robohnya Surau Kami, yang ditulis bersumber pada cerita pendek AA Navis, bukan merupakan dramatisasi cerpen itu. Karya Navis menjadi sumber ide, yang kemudian dipertemukan dengan kenyataan hari ini. Sikap personal dan situasi masyarakat, dunia mikro kehidupan seseorang dan realitas makro yang berada di sekitarnya.

Gagasan Navis yang membentang kenyataan tentang menjalani hidup demi akhirat, dunia atau saling melengkapi antara keduanya, terasa menjadi relevan kembali pada hari-hari ini. Bahkan dalam bentuk yang lebih ekstrim, banyak kelompok yang mengatasnamakan agama demi kepentingan dunianya. Seperti politik, ekonomi, atau kelompoknya. Pagelaran ini didukung oleh 35 pemain, yang terdiri dari mahasiswa beberapa perguruan tinggi di Padang, dan 20 siswa MTsN Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Dua Pentas Rumah Drama IMAJI 2016 ini, berlangsung dengan pembiayaan yang berasal dari para donatur dan penonton yang menyumbang tiket seharga Rp.20.000,- setiap pertunjukan, demikian dikatakan Dwi Oktaviantika, Ketua IMAJI yang bertindak selaku pimpinan produksi. (Red)

Previous Post

Ayah Kandung Bejat, Setubuhi 2 Orang Anak Gadisnya

Next Post

Dahsyatnya Azab, Jika Durhaka Pada Orangtua

Next Post

Dahsyatnya Azab, Jika Durhaka Pada Orangtua

Tewas Usai Diperkosa Oleh 14 Pemuda, Tamparan Buat Pemerintah

Akibat Ilmu Sesat, Mayat Kembali Pulang (Eds 04) “Tak Diterima Bumi”

Discussion about this post

IKLAN 1

IKLAN 4

  • Redaksi
  • Visi Misi
  • Kode Etik
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Email : redaksitargetindo@gmail.com

© 2020 PT TARGET INDO CENTRAL GROUP

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
    • TARGETINDO TV
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL

© 2020 PT TARGET INDO CENTRAL GROUP