Minang News – Semua candi –candi yang ada di Jogja, masing-masing mempunyai panorama yang berbeda-beda. Cantik dan mempesona, memang itulah yang terlihat berdiri megah di masing-masing candi tersebut. Setiap wisatawan yang pergi berlibur ke Yogyakarta ini, mayoritas dari mereka tidak pernah melewatkan kecantikan dan panorama candi – candi itu. Salah satunya adalah Candi Ijo.
Jika mendengar dari namanya saja mungkin akan terlintas atau terbayang dalam benak kita bahwa candi ini berwarna Hijau atau Ijo, namun pada kenyataanya tidaklah seperti itu. Candi ini berwarna hitam yang berasal dari batu – batuannya. Candi Ijo merupakan sebuah nama kompleks candi yang terletak di atas bukit Gumuk Ijo, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Jogjakarta.
Diketahui bersama bahwa Candi Ijo berada pada ketinggian sekitar 410 mdpl. Dengan memiliki panorama yang sangat cantik dan megah. Candi Ijo merupakan salah satu Candi Hindu yang merupakan kebanggan masyarakat setempat. Saat memasuki pintu gerbang candi ini, kita dapat melihat ukiran berupa mulut raksasa berbadan naga. Kompleks candi ini memiliki 17 bangunan yang terdapat dalam 11 teras berunduk. Oleh karena itu, kemegahan ataupun keunikan yang dimiliki candi Ijo ini tidak kalah menariknya dibandingkan dengan candi-candi lainnya.
Luas candi Ijo sekitar 0,8 hektar, namun diperkirakan bahwa kompleks Candi ini jauh lebih luas dari lahan yang sudah dibebaskan pemerintah setempat. Dugaan itu didasarkan pada kenyataan bahwa ketika lereng bukit Candi Ijo di sebelah timur dan sebelah utara ditambang oleh penduduk, masih banyak ditemukan artefak yang mempunyai kaitannya dengan candi Ijo.
Menurut legenda candi yang berlatar belakang agama Hindu ini, diperkirakan dibangun antara abad ke-10 sampai dengan ke-11. Kompleks Candi Ijo terdiri dari beberapa kelompok candi induk, candi pengapit dan candi perwara. Candi induk yang sudah selesai dipugar menghadap ke barat. Di hadapannya berjajar tiga candi yang lebih yang lebih kecil ukurannya yang diduga dibangun untuk memuja Brahma, Wisnu dan Syiwa.
Di bagian barat kompleks, menghampar ke arah kaki bukit terdapat reruntuhan sejumlah candi yang masih dalam proses penggalian dan pemugaran. Konon katanya untuk membangun candi ini, tidak hanya digunakan batu-batu dari Gunung Merapi yang terdapat di lokasi candi, namun juga batu sejenis yang didatangkan dari berbagai tempat.
Akses menuju komplek Candi Ijo ini berjarak 28 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Para pengunjung dapat menempuh rute menuju Candi Prambanan dengan jalur bus transjogja ( jalur 1 A atau 1 B). Dari candi Prambanan menggunakan jasa ojek atau taxi menuju kearah selatan, kekanan jika datang dari Yogyakarta, dan kekiri jika datang dari arah Solo.
Arah untuk menuju candi Ijo berada di jalan raya yang menghubungkan Yogyakarta dan Piyungan. Setelah berjalan sekitar 15 menit anda akan dapat menemukan papan nama arah ke candi Ijo yang selanjutnya anda akan dibawa ke kompleks candi Ijo yang terletak di Bukit Ijo. Wisatawan yang berkunjung ke Candi Ijo untuk sekarang ini cukup mengisi buku tamu tanpa dipungut biaya, namun rencananya Pemkab Sleman akan segera menarik retribusi masuk ke tempat ini, buruan datang sekarang selagi masih gratis. (**)
Discussion about this post