Menelusuri Keindahan Gunung Arjuno, Gunung Tertinggi Ke Empat Di Pulau Jawa
Minang News – Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh gunung Arjuno ini yaitu berada pada urutan keempat dari 9 gunung tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian 3.339 meter dpl. Gunung Arjuno atau yang sering ditulis Arjuna merupakan gunung berapi dengan tipe stratovolcano. Terletak di wilayah Malang, Jawa Timur.
Di gunung Arjuno terdapat salah satu Taman Hutan Raya (Tahura) Indonesia yaitu Taman Hutan Raya R. Suryo. Gunung Arjuno juga bersebalahan dengan gunung Welirang (3.156 meter dpl) yang juga salah satu dari 10 gunung tertinggi di pulau Jawa.
Selain itu, Gunung Arjuno ini memiliki banyak situs – situs petilasan peninggalan Kerajaan Majapahit dan Singasari. Beberapa petilasan tersebut yaitu, petilasan Eyang Sri Makutharama, Eyang Antaboga, Eyang Abiyasa, Ayang Sekutrem, Eyang Sakri, Eyang Semar dan petilasan Sepilar.
Menurut legenda konon katanya, petilasan – petilasan tersebut dijaga oleh Bambang Wisanggeni yang merupakan anak dari Arjuna dengan Bathari Dresanala. Petilasan tersebut digunakan orang zaman dahulu untuk melakukan pertapaan.
Sebelum mencapai puncak Gunung Arjuno, terdapat tempat yang disebut oleh warga setempat sebagai Alas Lali Jiwo atau berarti hutan lupa diri. Menurut ahli spiritual, daerah tersebut memang banyak dihuni oleh para jin. Para pendaki kadang mendengar suara gamelan dan kemudian menghilang.
Menurut mitos, para pendaki juga tidak boleh melanggar beberapa larangan, seperti pendaki tidak boleh berjumlah ganjil, tidak boleh memakai baju merah ( warna merah dominan ), dan tidak merusak situs – situs petilasan Kerajaan Majapahit yang tersebar di area pendakian Gunung Arjuna tersebut.
Menurut cerita yang beredar, Arjuna pernah melakukan pertapaan di sebuah gunung dengan sangat khusyuk selama berbulan – bulan. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar dan memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga membuat Kahyangan menjadi kacau. Sedangkan kawah Condrodimuko menyemburkan laharnya, membuat bumi berguncang, petir menggelegar di siang hari, hujan turun dan menimbulkan banjir, dan gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke langit. Para Dewa yang khawatir, melakukan tindakan untuk menghentikan pertapaan dari Arjuna tersebut.
Kemudian Batara Ismaya diturunkan ke Bumi dengan menjelma menjadi Semar. Dengan kesaktiannya, Semar memotong puncak gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya ke tempat lain. Kemudian Arjuna terbangun dari pertapaannya dan mendapat nasehat dari Semar untuk tidak melakukan pertapaan lagi. Kemudian tempat pertapaan tersebut disebut Gunung Arjuna, dan potongannya diberi nama Gunung Wukir. (**)
Discussion about this post