Targetindo.com, Padang ~ Video masuk Masjid Terapung di kawasan wisata Pantai Carocok Painan, Pesisir Selatan harus bayar retribusi viral.
Video yang diunggah oleh akun Facebook Herdy Anto itu pun banyak mendapat komentar dari warganet.
Bahkan, hingga berita ini diturunkan video tersebut telah dibagikan oleh 5.450 kali.
Pantauan Katasumbar di kolom komentar unggahan Herdy, banyak warganet yang mengutuk kebijakan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tersebut.
Banyak warganet yang memberikan komentar pedas, bahkan menilai kebijakan pemerintah salah. Warganet juga meminta Bupati Pesisir Selatan serta turun tangan.
“Tolong bupati di jelaskan. Kalau memang mesjid itu di bangun tempat objek wisata harus bayar.
Insyaallah bapak akan di benci rakyat dan umat islam. Lebih indah mesjid yg ada 2 buah di pantai padang pak bupati,” Tulis akun Budiman Farel.
“Wahai Bapak Bupati tugas Bapak yang membereskan ini… Hancur kampungku… Nauzubillah,” Tulis akun Madarusli Rusli.
Di sisi lain, ada pula warganet yang menilai pemungutan restribusi tersebut sebagai pungutan liar.
“Itu berati udah pungli…sampai² suruh orang sholat ke mesjid lain,” Tulis akun Nuril Hayati.
Tanggapan Pemerintah
Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Selatan Suhendri Zainal pun angkat bicara menanggapi video tersebut.
Ia mengatakan retribusi tersebut bukan untuk masuk masjid. Melainkan itu adalah retribusi masuk kawasan destinasi wisata.
“Kebetulan, lokasi yang memungkinkan yang tidak ada kebocoran yang tidak ada bisa orang bermain di sekitar situ (lokasi masjid),” Katanya saat dihubungi katasumbar.com, Jumat (13/5)
Ia menambahkan, pada jam tertentu waktu salat zuhur, asar dan jumat itu digratiskan untuk masuk.
“Orang kan kadang-kadang datangnya jam 10, atau jam 3 dan ada yang bercelana pendek katanya mau salat,” Ujarnya.
Ia menyebutkan, masjid ini (Terapung) dibangun sebagai salah satu daya tarik objek wisata di pantai Carocok.
“Sekali lagi retribusi itu masuk kawasan wisata, yang di viral kan itu seolah masuk masjid bayar,” Ujarnya
Suhendri mengungkapkan alasan melakukan pemungutan retribusi di depan masjid.
Kenapa di sana posisinya, karena kita belum ada pagar untuk semua kawasan itu, untuk menghindari kebocoran pendapatan asli daerah (PAD.
Menghindari orang bisa menggendong melalui pintu-pintu tikus itu, di sana bisa kita tutup peluang sekalian bisa meningkatkan PAD,” Katanya.
“Kalau orang memang mau salat asar misalnya, atau mau salat zuhur, dia mau salat zuhur tetapi datang sudah jam setengah tiga kita akomodir juga.
Tidak semua yang seperti itu,” Pungkasnya kemudian.
Discussion about this post