Sijunjung, TI – Terdapat sebanyak 23 orang tokoh adat atau datuak dilewakan gala sako dari berbagai suku di Aur Gading Nagari Limo Koto, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung.
Dihadiri banyak masyarakat, terlihat prosesi alek batagak gala sako itu berlangsung di depan masjid Taqwa Jorong Aur Gading, Nagari Limo Koto, Minggu (25/2).
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy, legislator Provinsi Sumatera Barat Marlina Suswanti, anggota DPRD Sijunjung Muslim dan Sumanto, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatera Barat M. Sayuti Datuak Rajo Panghulu.
Kemudian Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Kabupaten Sijunjung Epi Radisman Datuak Paduko Alam, Kepala OPD, Kabag Kesra, Camat Koto VII, Forkopimcam Koto VII, Niniak Mamak Alim Ulama Bundo Kanduang serta undangan lainnya.
Tak ketinggalan pulan Ketua LKAAM Sumbar M. Sayuti. Pada kesempatan itu dalam sambutannya mengatakan maraknya narkoba dan perilaku menyimpang seperti LGBT di Sumbar, hal itu sudah bukan berita baru lagi.
Karena itu, untuk memberantasnya permasalahan tersebut maka tugas ini bukan hanya tugas pemerintah saja. Namun hal sedemikian juga merupakan tanggungjawab para Datuak, masyarakat dan kita semua. Terutama orangtua untuk dapat mengawasi pergaulan anaknya sehingga dua hal tersebut, tidak semakin meluas, dan dapat ditangkal bersama.
Sementara para Datuak yang sudah dilewakan, merupakan utusan kaumnya yang dipilih untuk membimbing suku dan dalam kaumnya. Yang terpenting ia ada di tengah kaumnya untuk mengatasi permasalahan yang ada di kaumnya itu. Selain tugas untuk membimbing anak dan kemanakan dari kaumnya, ujar dia berharap.
Bupati Sijunjung Yuswir Arifin mengapresiasi atas diselenggarakannya sebuah kegiatan untuk melestarikan budaya lokal yang ada di masyarakat Minangkaba,u tepatnya di Kabupaten Sijunjung, dengan melewakan gala Datuak.
Tugas Datuak di minangkabau sangat berat, ditengah derasnya arus informasi dan teknologi saat ini, kita prihatin dengan pola pergaulan anak kemenakan yang terjadi sekarang ini, tambahnya.
Kegiatan prosesi adat itu, diakhiri dengan makan bajamba yang merupakan tradisi di masyarakat Minangkabau.**
Discussion about this post