Padang, targetindo.com – Hati siapa yang tak iba melihat kenyataan hidup keluarga Masrizal (55). Tiga tahun menderita strok, praktis tidak bisa mencari nafkah. Hanya sang istri, Murni (51), ikut berjuang memenuhi kebutuhan dari hasil ladang pisang dan serai. Anak sulung mereka, Cecep (25), menjadi nelayan agar bosa membantu orang tua dan menyekolahkan dua adiknya.
Lebih prihatin lagi, keluarga ini tinggal di rumah yang telah lapuk dan sama sekali tidak memenuhi syarat kesehatan. Telah enam tahun warga RT 01/RW 04 Taluak Buo Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung ini menempatinya, namun tidak kunjung diperbaiki karena tiada biaya.
“Mudah-mudahan melalui bantuan Baznas Padang, rumah Masrizal bisa dibangun, ” kata Datuak Nurli, tokoh masyarakat setempat yang mengunjungi keluarga tersebut, Senin (6/3/2017).
Datuk Nurli yang didampingi “mamak kapalo warih suku Malayu” Sardi Rang Tuo Rajo Malayu berharap anak kemenakannya itu bisa keluar dari kesulitan hidup.
Bukan saja hidup dalam kesulitan, Masrizal dan keluarga rawan ancaman longsor karena berada di kaki bukit.
“Besar harapan kami, program bedah rumah Pemko Padang dan Baznas menyentuh anak kemenakan kami ini, ” tukasnya.
Murni yang setia di sisi Masrizal didampingi anak keduanya, Asmaegi (21) mengaku terpaksa bertahan tinggal di rumah yang tidak layak.
“Bagaimana lagi, ini rumah yang kami miliki. Tidak ada tempat kami yang lain, “ujarnya lirih.
Dengan polos Murni memohon supaya ada perhatian dari pemerintah dan pihak lainnya. “Kami memohon perhatian pemerintah agar rumah kami ini bisa diperbaiki,” imbuhnya lagi. (DU/Tf)
Discussion about this post