Bogor, TI – Sesosok mayat laki-laki yang diketahui bernama Abdullah Fithri Setiawan (42), Minggu pagi (18/11) sekitar Pukul 06.00 wib ditemukan tewas mengenaskan dalam drum plastik warna biru di Kampung Narogong, Kecamatan Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor.
Sewaktu ditemukan oleh pemulung sampah berinisial SA (56), mayat dalam keadaan posisi terbalik, kepala dibawah badan diatas, terbungkus plastik hitam dan dilakban.
Penemuan mayat tersebut membuat masyarakat setempat sempat gempar, dan langsung melaporkan penemuan mayat tersebut ke Kantor Polisi terdekat. Dan selanjutnya membawa mayat korban yang diduga korban pembunuhan itu ke Rumah Sakit untuk dibuatkan visum.
Kapolres Bogor AKBP AM. Dicky Pastika Gading menjelaskan, lokasi penemuan mayat berada di tong sampah dipinggir Jalan Kawasan Industri Kembang Kuning Kp Narogong 10/03, Klapa Nunggal. Saat ditemukan jalan masih dalam keadaan sepi pagi hari.
Kapolres berharap secepatnya akan mengungkap kasus ini. “Beri kami waktu satu minggu, penyidik akan bekerja mengungkap kasus ini hingga segera menangkap pelaku. Kasihan keluarga korban kalau kami tidak segera mengungkapnya”, tegas Kapolres.
Seorang rekan korban bernama Joko Intarto mengatakan, Abdullah Fithri adalah temannya, dia pernah bekerja dibeberapa media.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban yang akrab disapa Dufi masih aktif berprofesi sebagai wartawan di sebuah stasiun tv swasta.
Keluarga tak menyangka Dufi yang tidak pulang selama dua hari terakhir ternyata tewas dengan kondisi mengenaskan.
“Dari keterangan istri, Dufi pamit ke kantor naik kereta lalu mobilnya diparkir. Sampai saat ini masih dicari dimana mobilnya,” ujar Muhammad Ali Ramdhoni, adik korban.
Almarhum Dufi pagi tadi sekitar pukul 7.30 wib telah disemayamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (19/11/2018), isak tangis keluarga tak terbendung melihat jasad Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara. Bahkan istri korban, Bayu Yunuarti Hendriani, jatuh pingsan saat melihat jenazah sang suami dimasukkan ke liang lahat.
Discussion about this post