Jakarta – Debat pertama kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta bertema “Pembangunan Sosial-Ekonomi” berlangsung Jumat malam, 13 Januari 2017.
Tema tersebut lalu dibagi menjadi tiga topik utama, yaitu sosial-ekonomi, pendidikan-keamanan, dan lingkungan-transportasi.
Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sudah mempersiapkan diri menghadapi debat yang pertama dari tiga kali debat.
Agus-Sylviana: Agus akan mengucurkan dana bergulir Rp 50 juta untuk 20 ribu unit usaha. Dari jumlah dana itu, “Harapannya masyarakat bisa mengembangkan atau membuka usaha baru,” ujar Agus.
Basuki-Djarot: Basuki menolak menerapkan bantuan sosial. Konsep yang ditawarkan di bidang sosial adalah keadilan. “Siapa pun Anda, asal memiliki KTP DKI atau mereka yang tidak mempunyai KTP DKI, maka akan kami urus.”
Anies-Sandiaga: Pasangan ini akan menciptakan 200 ribu wiraswasta baru dengan pemberian modal hingga Rp 300 juta. “Banyak program bantuan usaha yang diberikan oleh Pemprov tapi gagal, itu karena tidak ada mentorship,” ujar Sandiaga.
Keamanan
Agus-Sylviana: Agus mengatakan diperlukan pencegahan secara aktif dan pasif untuk menekan angka kriminalitas. “Menggunakan monitoring system yang baik. Jadi, kalau ada apa-apa, masyarakat bisa mendeteksi dan mencegah secara dini.”
Basuki-Djarot: Basuki menekankan pentingnya pemasangan kamera closed-circuit television (CCTV) di semua sudut kota untuk mencegah kriminalitas. “Saya ingin ada banyak sekali CCTV di Jakarta.”
Anies-Sandiaga: Anies mengatakan manfaat memasang kamera CCTV tidak terlalu signifikan dibanding menggugah kepedulian sesama masyarakat. “Mungkin CCTV bermanfaat, tapi tergantung tipe kampung. Akan lebih baik menggunakan keterlibatan masyarakat di kampung.”
Lingkungan-Transportasi
Agus-Sylviana: Agus berjanji membenahi manajemen transportasi publik dari sisi keamanan dan ketepatan waktu. “Kalau belum aman dan tepat waktu, masyarakat tak akan mau pindah ke transportasi umum.”
Basuki-Djarot: Basuki menargetkan dalam tahun ini bus Transjakarta bertambah hingga 3.000 unit. Selain mengurangi kemacetan, ia mengatakan, penggunaan bus sebagai moda transportasi umum mengurangi polusi udara. “Saya ingin bus terbaik dunia ada di Jakarta.”
Anies-Sandiaga: Anies menjanjikan satu tarif untuk moda transportasi umum di Jakarta. “Solusi transportasi, kami berikan Rp 5.000 ke mana saja dengan transportasi massal. Itu dari satu titik ke titik mana pun.”
Discussion about this post