Jakarta, TI – Presiden Joko Widodo sudah dua hari ini menyambangi pelbagai pasukan dari Mabes TNI dan Mabes Polri setelah didemo besar-besaran pada 4 November lalu. Namun safari presiden tersebut dinilai sia-sia bila kasus penistaan agama yang menyeret calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak diselesaikan. Akan tetapi upaya Jokowi menemui prajurit-prajurit TNI dan Polri tetap harus diapresiasi.
Langkah-langkah (safari politik Jokowi) itu Insya Allah akan membawa manfaat yang baik untuk persatuan negeri ini,” kata Ketua DPR Ade Komaruddin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Dalam sepekan terakhir, Jokowi telah melakukan beberapa kunjungan ke berbagai lembaga. Selain mendatangi kantor ormas Islam dan juga mengudang sejumlah ulama, dia mengumpulkan prajurit TNI di Markas Besar TNI AD, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Kemarin Jokowi menyambangi Markas Komando Kopassus di Cijantung, serta menyambangi Markas Komando Marinir di Cilandak dan markas Brimob di Kelapa Dua Depok.
Ade menilai, safari politik Jokowi seharusnya diimbangi dengan rasa keadilan masyarakat atas pengadilan Basuki Thajaja Purnama atau Ahok.
“Ukurannya, proses hukum Ahok harus berjalan dengan baik, keterbukaan dalam proses hukum Ahok harus ditegakkan secara transparan dan adil ” ujar Ade.
Dia menganggap, Jokowi akan lelah berkeliling ke semua elemen penting negeri ini bila tidak dibarengi oleh penegakan hukum. “Perhatikan dengan seksama rasa keadilan bersama,” kata dia
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais menyebutkan, langkah Presiden Jokowi mengunjungi Markas Kopassus, Marinir dan Brimob adalah upaya unjuk kekuatan.
“Bagus juga ada show of force Kopassus. Rakyat makin yakin TNI pasti akan selalu bersama rakyat dan sudah tidak zamannya lagi TNI dipolitisasi untuk tujuan kekuasaan,” kata Hanafi.
Discussion about this post