Bengkulu Utara, TI – Ke-enam pelaku perampokan Toko Emas Sakura dengan menggunakan sejata api (Senpi), (20/9/201) yang baru lalu terus dalam pengejaran aparat kepolisian. Upaya pihak kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut, yakni dengan mengumpulkan data dan keterangan (Pulbaket).
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP. Andhika Vishnu,S.Ik melalui Kapolsek Padang Jaya, Iptu Andi Sulaiman kepada awak media ini mengatakan, Kamis (21/9/2017) pihaknya dalam pengusutan Kasus Perampokan Toko Emas, milik H.Dalimi Sidik (72), dengan total kerugian mencapai Rp.1 Miliar masih dalam Pulbaket.
Berdasarkan pengalaman kasus sebelumnya, Lanjut Andi, pelaku berasal dari daerah luar. Dan tidak menutup kemungkinan, diantara pelaku ada orang dalam sebagai penunjuk jalan.
‘Saat ini kita masih mengunpulkan data dan keterangan. Keterangan saksi yang sudah dimintai terhadap pelaku masih dangkal”, kata Andi.
Sekedar mengingatkan, untuk menceggah terjadinya tindakan kriminalitas, dihimbau pada masyarakat untuk waspada. Terutama jangan menyimpan uang di rumah dengan jumlah banyak, termasuk perhiasan. Adanya tindakan kriminilitas karena ada kesempatan dan peluang.
Biasanya pada aksi tersebut, pelaku sebelum melakukan aksinya pada korban terlebih dahulu lakukan survei. Setelah mendapatkan hasil survei, biasanya para pelaku memetakan target dengan modus operandi dan berbagi tugas saat melakukan aksinya.
Seperti yang terjadi dalam perampokkan Toko Emas Sakura milik H.Dalimi Sidik (72), Pasar Unit 1, Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya. Kerugian yang dialami cukup besar.
Ke-eanam pelaku sebelum melakukkan aksi di lokasi sudah berbagi tugas. Secara bersamaan masuk ke-dalam rumah korban. Peran-masing-masing sudah jelas. Satu eksekutor leluasa mengambil harta benda korban. Korban tidak dapat berkutik apalagi mau berteriak. Karena sudah dalam sekapan pelaku.
“Mencegah lebih baik sebelum terjadi” himbau Kapolsek.(Edi/jon)
Discussion about this post