Menelusuri Kota Misterius Hoer Verde

TS – Kota Hoer Verde adalah sebuah kota misterius karena di kota ini dikhabarkan hilangnya sekelompok orang, terjadi pada tahun 1923 di sebuah kota di Brasil. Kawasan itu berpenduduk sekitar 600 orang. Hal ini menjadi misteri, karena tak seorang pun yang mengetahui menghilangnya populasi itu dan petunjuk tentang kota tersebut. Lenyapnya penduduk kota ini diketahui setelah ada pengunjung yang mendatangi sebuah desa di kota itu, tapi desa tersebut terlihat tenang, diam dan tak seorang pun manusia ditemukan.

Berdasarkan informasi dari para pengunjung itu. Pihak berwenang telah ditugaskan melakukan penyelidikan atas hilangnya penduduk kota tersebut. Dan pada akhirnya disimpulkan bahwa penduduk kotanya hilang tanpa jejak. Satu-satunya yang tersisa, dan malah membuat lebih membingungkan adalah sebuah pistol. Yang jelas misteri hilangnya 600 orang penduduk itu tak terpecahkan hingga saat ini.

Sementara penduduk Desa Danau Anjikuni Inuit, juga mengalami peristiwa yang sama yakni Hilangnya penduduk secara misterius. Hal itu terjadi di Kanada, dan baru diketahui pada bulan November 1930 di sebuah desa pemukiman nelayan di dekat Danau Anjikuni Inuit.

Pada bulan November 1930 waktu itu, seorang penjebak bulu bernama Joe Labelle mengunjung sebuah desa untuk urusan bisnis. Namun, ia tak menemukan seorang pun yang ada di desa itu. Bahkan, Labelle mendatangi rumah penduduk satu per satu, ia pun mendapati setiap rumah dalam keadaan kosong tanpa penghuni. Desa yang diketahui berpenduduk antara 2.000 hingga 3.000 orang itu, hilang tanpa jejak.

Anehnya, makanan, perlengkapan dan senjata terlihat utuh di setiap rumah. Labelle kemudian mencari jawaban atas hilangnya penduduk desa itu dan mencari bantuan. The Royal Canadian Mounted Police (RCMP) akhirnya melakukan investigasi atas kejadian itu, beberapa penduduk yang dianggap paling dekat dengan desa itu menyebutkan bahwa mereka melihat benda-benda aneh dan sinar di langit beberapa hari sebelumnya.

Namun tidak ada informasi apa pun tentang hilangnya penduduk Inuit tersebut. Hingga pada tahun 1959, RCMP mengaitkan kejadian itu dengan hilangnya seorang penulis Amerika, Frank Edwards yang pernah menerbitkan buku berjudul “Stranger than Science”. Buku itu dianggap aneh karena ada kemiripan informasi terkait hilangnya penduduk 20 tahun sebelumnya. (**)