Jika seorang wanita merebut suami orang lain atau demikian sebaliknya, seorang pria merebut istri orang lain. Terutama bagi mereka yang berada dalam lingkaran kekerabatan atau kawan akrab.
“Dalam Islam, memanglah tidak ada di artikan dalam sebuah karma, namun di kenal dengan doktrin sebab akibat, pelaku kejahatan bakal memperoleh siksa atas dosanya. Dan yang berbuat baik bakal memperoleh pahala, ” ujar pengamat Hukum Islam di Banjarmasin, Hj Mariani MHI.
Ancaman dosa dimaksudkan dari sebab akibat ini, diabadikan Alquran dalam Surah Ar Rum ayat 41, As Sajadah ayat 21 serta An Nahl ayat 61. Mengingatkan setiap orang bertanggung jawab atau memikul akibatnya karena semua tingkah lakunya.
“Tentu saja termasuk juga dalam masalah mengambil istri atau suami orang lain, karena jelas sangat merugikan pihak korban” katanya lagi.
Dosa sebab-akibat ini yang kerap juga dialihkan sebagai qisas, pastinya akan dihadapi mereka. Bahkan bisa penderitaan yang bakal dialaminya didunia, juga sampai hingga ke akhirat. (**)
“Barangsiapa memberikan satu kebaikan, baginya seperti pahala yang melaksanakannya ” (HR.Muslim)
Catatan Redaksi: Merebut istri orang, merupakan perbuatan sangat memalukan dan layak disebut manusia paling pengecut dimuka bumi ini. Sebaliknya, wanita yang merebut suami orang apalagi suami teman sendiri, jelas merupakan perbuatan paling hina dimata sesama wanita. Jangan pernah berfikir, rumah tangga bakalan bahagia dengan cara yang tidak wajar tersebut. Apapun pilihan anda dalam memilih pasangan, bukan berarti dengan cara mangambil suami atau istri orang lain.
Discussion about this post