“ Pernikahan seharusnya menjadi pelabuhan terakhir setiap hati. Apa gunanya kata cinta jika tidak bisa setia, janji suci pernikahan tak mesti dilanggar dengan mudah saat sang istri telah sepenuhnya memberikan kesetiaan dan pengabdiannya kepada suami”.
Solok, TI – Kali ini kita akan mengupas, kisah nyata perselingkuhan seorang anggota Dewan Kabupaten Solok, Prov. Sumbar. Bak kata pepatah, “kacang telah lupa dengan kulitnya“, memang membuat hancur hati Milvi sebagai istri sang anggota Dewan itu.
Padahal rumah tangga Milvi sudah dikaruniai dua orang anak, namun hasrat suaminya setelah menjadi anggota Dewan menjadi lebih tajam, setajam kiprah politiknya. Sehingga sang suami melirik wanita lain untuk digarap sebagai teman idaman selingkuhan. Konon kabarnya, hubungan mereka sudah berjalan hampir setahun lamanya. Dasar nasib sial,…gara- gara Lipstick bibir merah selingkuhan menempel dibaju sang Dewan, akhirnya berujung ke Pengadilan Agama Kabupaten Solok.
Dari penuturan Milvi kepada targetsumbar.com, malapetaka yang ia alami dimulai ketika dirinya mendapati sebercak bekas berwarna merah menempel di baju suami tercinta. Sepintas terlihat, bercak itu seperti tak ada apa-apa. Namun, intuisi seorang istri tetaplah kuat. Ia mengambil kembali baju itu untuk melihat secara detail, wanita mana yang tak kenal dengan bercak sedemikian. Milvi langsung menyangka kalau itu adalah bekas lepstik, katanya.
Sepandai pandai menyimpan bangkai, aroma busuk hubungan perselingkuhan toh akhirnya tercium juga oleh Milvi Revlinda,S.pd yang merupakan istri syah seorang anggota Dewan Kabupaten Solok. Sebut saja nama anggota Dewan ini S Bin Parman, dan teman wanita selingkuhannya berinisial Di Ther.
Lebih lanjut diungkapkanya, setelah merasa yakin dengan bekas lipstick tersebut, ia menyodorkan dan mempertanyakan kepada sang suami, ada apa sebenarnya.
Parman sontak kaget ketika ditanyai, dari bahasa tubuhnya jelas menunjukan sikap kasak-kusuk gelagapan, kata Milvi.
Seterusnya, sang suami malah berkilah. Dengan mudahnya ia menyangkal bercak itu adalah bekas tumpahan minuman Fanta.
Naluri seorang istri yang kuat, membuat Milvi terus mendesak suaminya agar mengaku. Dan Parman malah menuduh dirinya hanya cembru buta saja, lalu dihinggapi perasaan tertekan Milvi tetap ngeyel untuk meminta pengakuan dari sang suami, ungkapnya terbata-bata.
Seakan terdesak, si Parman mengambil tindakan berontak dengan mentalak tigakan istrinya itu. Sungguh malang nasib Milvi, ia bakal dicerai hanya gara-gara wanita lain yang dianggapnya telah berselingkuh dengan sang suami. Derai air mata tak mampu ia bendung, suara seraknya telah membuktikan hancurnya hati seorang istri yang malang kepada media ini.
Perilaku dan permintaan Parman sebagai anggota Dewan sekaligus sebagai suami, sangat memukul perasaan Milvi, karena selama ini hidup mereka sangat bahagia, apalagi telah dikarunia dua orang anak yang sangat pintar dan bijak. Rumah tangganya sudah terjalin sejak 1 Maret 2007 silam. Dengan didasari rasa cinta dan kasih sayang, serta penuh pengertian sehingga pernikahan mereka dikaruniai 2 orang anak laki- laki, masing masing Alfat Alfizani, umur 8 tahun dan Dafa Alfizani baru menginjak usia 4 tahun. Terang saudara Milvi.
Padahal, awal pernikahan dan kehidupan rumah tangga mereka sebelumnya serba pas pasan, dengan menumpang dirumah orang tua suami di Nagari Batu Bajanjang, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. Kala itu mata pencaharian mereka hanya bertani, sedangkan Milvi isteri Parman mengajar sebagai guru honorer disalah satu SDN, sementara uang honorer Milvi dipergunakan untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas terbuka (UT) di Bukit Sundi Muara Panas,Kabupaten solok sampai tamat. Jelas saudara Milvi lagi.
Pada tahun 2012 Parman mengurus paket C karena Parman hanya memiliki izasah SMP saja, dengan tujuan untuk terjun ke dunia Politik melalui Partai PDI P. Singkat cerita, pada tahun 2014 Parman terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Solok Priode 2014- 2019. Padahal waktu itu, untuk kelengkapan Parman menjelang pelantikan saja, mereka suami isteri tidak punya dana lagi sehingga meminjam kesana kemari, dan akhirnya, sampai jugalah pada hari pelantikan, dan Perman pun sah sebagai anggota DPRD dari fraksi PDI P. lanjut saudara Milvi.
Setelah Parman menjadi anggota DPRD, Parman memutuskan pindah dan mengontrak rumah di Solok, mengingat jarak tempuh antara rumah dan kantor DPRD lebih dekat dibandingkan jika berangkat dari rumah biasanya. Sedangkan isterinya, Milvi masih tinggal dikampung bersama anak- anaknya karena masih mengajar sebagai guru honorer SD. Apa yang terjadi setelah Parman pindah ke Solok dengan menghuni rumah kontrakannya tersebut,… Bersambung. (TIM)
Discussion about this post