Targetindo.com, MESUJI – Pemerintah daerah tahun ini menganggarkan biaya peningkatan jalan sebesar Rp. 7.000.000.000 ( tujuh milyar rupiah) dengan sistem pengerjaannya swakelola dalam mengatasi masalah jalan yang masuk dalam skala prioritas, seperti Desa labuhan batin, Kecamatan Way Serdang, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Tanjung Raya serta Desa yang ada di Kecamatan Mesuji Timur dan masih ada beberapa yang tersebar di wilayah Kabupaten Mesuji.
Elfianah selaku ketua DPRD Mesuji saat melakukan kunjungan pembangunan LC (Land Concrit) di desa Sri Tanjung, Kamis (15/07/2021) mengatakan, ia menyambut baik dan mengapresiasi langkah yang diambil oleh pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan dengan menggunakan sistem swakelola, seperti yang pernah dilakukan oleh mantan bupati Khamami saat masih ada.
Dengan semakin lebarnya sistem swakelola, secara tidak langsung akan memperkecil biaya pembangunan, sebagai contoh pembangunan dengan panjang 1,5 KM, dan ketebalan 15 Cm, hanya dengan menelan biaya kurang lebih Rp. 900.000.000, (sembilan ratus juta rupiah), kemudian hasilnya pun bisa maksimal, lain halnya bila diimplementasikan oleh rekanan, biayanya bisa mencapai 2 milyar lebih dan kualitasnya pun tidak maksimal swakelola. Jelas Elfianah.
Untuk pembangunan LC saat ini, pemerintah daerah hanya mengeluarkan biaya untuk pembelian pasir, semen, dan plastik, sedangkan batu menggunakan batu yang telah di beli pada waktu kepemimpinan bapak Khamami, jadi Sangat-sangat murah, kemudian batu yang telah lama di biarkan tanpa di manfaatkan, itu adalah salah satu penyebab pemerintah daerah tidak mendapatkan WTP (wajar tanpa pengecualian), maka dari itu mulai tahun ini batu – batu tersebut akan di manfaatkan. Terang ketua DPRD.
Dengan di berlakukannya kembali sistem pembangunan swakelola, ada beberapa poin yang di dapat, diantaranya, biayanya murah dan hasilnya pun maksimal, Mudah-mudahan secepatnya jalan kabupaten yang ada di Mesuji, dapat segera di bangun dan di tingkatkan, agar tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh jalan susah untuk di lalui. harapnya.
Discussion about this post