Targetindo.com, Bangka Barat – Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bangka Barat, Helena Octavianne, SH, MH didampingi Kepala Seksi Intelijen Mario Nicolas, SH dan Kaur Daskrimti Nursaidati, A.Md, mengikuti kegiatan Launching Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kejaksaan Republik Indonesia oleh Jaksa Agung Republik Indonesia secara virtual melalui zoom meeting bertempat di Digital Center Kejari Bangka Barat, Rabu (1/12/2021).
Computer Security Insident Response Team (CSIRT) merupakan tim atau entitas dalam suatu lembaga yang menyediakan layanan dan dukungan kepada organisasi untuk mencegah, mengelola dan menanggapi insiden keamanan informasi. Tim-tim ini biasanya terdiri dari para spesialis yang bertindak sesuai dengan prosedur dan kebijakan untuk merespon dengan cepat dan efektif terhadap insiden keamanan dan untuk mengurangi risiko serangan cyber dengan tujuan agar dapat mengendalikan dampak seminimal mungkin, dapat memulihkan layanan terdampak, dapat mencegah insiden selanjutnya, dapat mendeteksi secepat mungkin, dan dapat mengendalikan insiden setepat mungkin.
CSIRT merupakan salah satu major project yang dijalankan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memperkuat keamanan siber Indonesia.
Pada tahun ini, BSSN menargetkan membentuk 39 CSIRT. Pembentukan CSIRT ini sejalan pula dengan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) yang penjelasannya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE sebagai penjaminan keutuhan, ketersediaan data dan informasi.
Kajari Bangka Barat mengatakan bahwa peran CSIRT sangat penting saat ini terutama untuk mendukung program Kejaksaan Digital yang berfungsi untuk mengetahui dan mencegah pada saat terjadi serangan siber maupun kebocoran data.
“CSIRT melakukan tugas monitoring, menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Tim ini dibentuk dengan tujuan melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi,” Jelasnya.
Helena berharap dengan adanya CSIRT, dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia guna beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
“Berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan seluruh stakeholder keamanan siber terutama dalam melaksanakan tugas dalam penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber dikarenakan Indonesia memiliki visibilitas yang menyeluruh terhadap insiden siber guna dapat melakukan respon yang lebih cepat sehingga pemulihan dari insiden siber dapat dilaksanakan secara lebih cepat dan efisien,” Tegasnya.
Discussion about this post