Kab. Solok, TI – Hendra Saputra SH, M.Si, sosok aktifis surau nan rendah hati ini memang menjadi contoh baik bagi masyarakat lingkungannya. Kepribadian yang amanah menjadikan dirinya kian didengar nasehat dan ceramah kehidupannya di khalayak masyarakat banyak. Dalam kesehariannya Buya Hend tidak pernah mementingkan dirinya sendiri. Selain aktifis surau Buya Hend adalah Birokrat Muda dan juga seorang Dosen.
Kepribadian yang selama ini ditunjukan oleh Buya Hend adalah memimpin dengan akhlak. Bagi dia, memberi contoh yang baik, akan lebih mudah memberi pengaruh yang baik pula bagi yang dipimpinnnya.
Sebagai seorang birokrat, nilai-nilai Islami menjadi inspirasi bagi diri Hendra Saputra dalam membangun nagari. Tidak heran, bila sosok Hendra Saputra makin dikenal dekat oleh masyarakat luas, utamanya di Kab. Solok.
Kembali dirujuk dari diskusi bersama Drs. Fuadi/Buya Fuadi, seorang guru pengajian ilmu tauhid disejumlah surau di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang dan Kab.Solok. dikatakannya, seorang pemimpin musti rendah hati serta tahu akan makna tanggung jawab. Bila sudah demikian? maka seorang pemimpin itu akan selalu mengambil keputusan dengan lebih mementingkan masyarakatnya daripada kelompoknya saja atau diri sendiri.
“Sesungguhnya sosok terbaik yang kita pilih untuk menjadi pemimpin adalah orang yang ber-ahklak, intelektual dan amanah”, tukas Fuadi.
Sifat amanah, kembali kepada kesungguhan orang untuk takut kepada Allah SWT. Kriteria inilah yang Allah jadikan standar bagi setiap orang yang menjadi penentu hukum bagi masyarakat. Setiap orang mungkin mampu menjadi pemimpin, namun tidak semua orang dapat menjadi seorang pemimpin, tutur Buya Fuadi.
Baca juga :
Kepribadian “Rahmattan Lil-Alamin”, Dalam Diri Hendra Saputra SH, M.Si
Seorang calon pemimpin yang curang dan sangat berambisi, sulit untuk diharapkan mau berkorban demi kesejahteraan rakyatnya.
Pemimpin yang amanah sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW adalah seseorang yang taat ibadah, memiliki kapabilitas dalam memimpin, dan mempunyai relasi sosial yang baik dengan masyarakat. Teladan seperti ini dapat kita cari dari sepenggal kisah Umar bin Khattab, yaitu ketika ia menjadi khalifah menggantikan Abu Bakar. Di suatu kesempatan, Umar bin Khattab mengangkat Nafi’ bin al-Harits sebagai gubernur Mekah. Sebagai gubernur, Nafi’ memilih Ibnu Abza untuk menjadi pemimpin di suatu distrik di daerah lembah dekat Mekah. Padahal semua orang tahu bahwa Ibnu Abza bukanlah dari suku yang terhormat, Ia hanyalah bekas budak di komunitas tersebut. Papar Drs. Fuadi.
Merujuk hal tersebut di atas, dengan memasuki PILKADA 2020, khususnya di Kab. Solok. Hendra Saputra SH, M.Si adalah tokoh muda (aktifis surau) yang taat beribadah, sehingga diyakini bakal mampu membawa Nagari menjadi lebih baik, berwibawa dan ber-akhlak. (RED/Mal)
Discussion about this post