Jember, targetindo.com – Pelaku mesum maupun pelajar yang berbuat tidak senonoh di perumahan khusus nelayan alias Land Consolidation (LC) yang mangkrak di Kecamatan Puger, cukup meresahkan.
Warga pun mengadu kepada polisi agar bertindak. Polres Jember pun melakukan razia gabungan di perumahan yang berada di pesisir Pantai Pancer, Desa Puger Kulon Puger, Kamis (16/2/2017). Dalam operasi itu, petugas berhasil mengamankan empat remaja berikut satu botol miras dan tiga sepeda motor tak dilengkapi dokumen.
“Menindak lanjuti tentang keresahan warga di Kecamatan Puger, yang disinyalir dipergunakan untuk mesum, personil kami mengamankan sejumlah pemuda saat pesta miras,” jelas Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo.
Kapolres juga menjelaskan, sejumlah barang bukti dan beberapa pemuda diamankan di Mapolsek Puger, untuk selanjutnya di proses sesuai undang-undang yang berlaku.
Langkah polisi mendapat pujian tokoh masyarakat setempat, Mohammad Sholeh. Ia menilai Polres Jember telah memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
“Walaupun tidak berhasil menangkap pasangan mesum, setidaknya itu bisa menjadi peringatan. Kami berharap pihak kepolisian untuk selalu memonitor tempat tersebut,” ujarnya.
Sholeh berharap, bukan hanya polisi, tetapi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga harus ikut andil dalam persoalan tersebut.
“Satpol PP harus turun juga dong, pihak Kecamatan juga, masak mau dipasrahkan sama polisi saja. Ini persoalan masyarakat banyak,” pintanya tegas.
Perumahan LC di Puger merupakan proyek perumahan dari Pemerintah Pusat pada tahun 2008 silam. Rencananya, ratusan rumah akan dibangun untuk nelayan. Namun, proyek itu tidak tergarap dan mangkrak.
Beberapa rumah sudah terbentuk dan ditempati. Namun sebagian besar masih belum selesai. Sehingga, kawasan LC nampak hanya ratusan bangunan kosong yang tidak berpenghuni.
Tak sedikit, bangunan kosong yang belum selesai digarap di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger itu dijadikan tempat mesum oleh pasangan yang belum menikah.
Menurut Sholeh, setiap harinya tak kurang dari 20 pasangan bermesraan di beberapa lokasi perumahan yang belum selesai penggarapannya itu.
“Boleh pantau langsung. Bahkan saya pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ada yang berbuat mesum pada siang bolong,” kata Sholeh.
Menurut dia, selain jauh dari permukiman warga, daerah tersebut juga berdekatan dengan obyek wisata. Hal itu diperparah dengan tidak adanya petugas keamanan di lingkungan perumahan tersebut.
“Yang jelas ratusan rumah tersebut menjadi zona nyaman bagi mereka untuk berbuat tidak senonoh. Tak ada rasa malu. Mereka melakukannya terang-terangan. Bahkan, ada yang masih berseragam sekolah,” ujarnya.
“Kami betul- betul prihatin dengan kondisi Puger, coba pihak Satpol PP dan Polsek Puger setiap sore mengadakan razia. Minimal mereka akan takut dan tidak menempati lagi sebagai tempat mesum,” tegas Sholeh.
Discussion about this post