Padang, TI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat mendorong Ruhana Kuddus menjadi pahlawan nasional. Untuk itu, Pemprov Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam menggelar seminar nasional terkait kepahlawanan Ruhana Kuddus di Auditorium Gubernuran Sumbar, Rabu, 28 Maret 2018.
Seminar tersebut terlaksana atas kolaborasi antara organisasi perempuan Ruhana Kuddus dan pemerintah daerah. Tidak hanya seminar, organisasi ini juga meraih dukungan lembaga tinggi negara untuk meloloskan Ruhana Kuddus jadi pahlawan nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar, Ali Asmar menegaskan, Pemprov Sumbar sangat mendukung upaya menjadikan Ruhanan Kuddus menjadi pahlawan nasional. Pasalnya, Ruhana Kuddus sudah terbukti dapat mengubah pola pikir kaum perempuan untuk kemajuan bangsa.
“Kita tahu, Sumbar melahirkan banyak pahlawan. Untuk itu, kita mendorong sejumlah nama lainnya untuk menjadi pahlawan nasional,” ujarnya ketika membuka seminar tersebut.
Ketua Pembina Organisasi Ruhana Kuddus, Ny Nevi Irwan Prayitno pada pembukaan Seminar Nasional Ruhana Kuddus untuk pahlawan nasional mengatakan dukungan sudah diraih dari Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Selain itu, organisasi tersebut juga menggalang dukungan dari organisasi tingkat nasional, seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Dekranas.
“Ini memang bukan syarat untuk mengajukan pahlawan nasional, tapi rasanya komunikasi antar lembaga tinggi cukup perlu,” sebutnya
Nevi Irwan Prayitno mengatakan, menjadikan Ruhana Kuddus pahlawan nasional sangat penting. Selain mengangkat marwah perempuan Sumbar, juga sudah patut menyandang gelar pahlawan nasional sesuai dengan perjuangannya masa penjajahan. Meski tidak tampil dalam medan perang, tapi memperjuangkan nasib perempuan melalui pemikirannya dengan tulisan.
Selain itu, Ruhana Kuddus adalah seorang perempuan pelopor pers nasional dari Sumbar. Pergerakannya melalui dunia jurnalistik melawan penjajahan Belanda dianggap sebuah modal layak menyandang predikat pahlawan nasional.
“Beliau tidak sekadar wartawati pertama di Indonesia, tapi juga guru dan pendiri sekolah untuk perempuan. Ruhana Kuddus juga pemimpin redaksi berbagai surat kabar dan juga pendiri surat kabar Soenting Melayu,” ulasnya.
Seminar tersebut menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu pejabat Kementerian Sosial Afni, Ketua LIPI, Prof Taufik Abdullah dan dosen FIB Unand Yenni. Seminar itu membahas biografi Ruhana Kuddus yang sebelumnya disusun oleh Prof. Mestika Zed.
Bupati Agam Indra Catri mengatakan, Agam merupakan daerah kelahiran banyak pahlawan nasional. Dari 15 pahlawan nasional di Sumbar, 6 diantaranya dari Agam.
“Agam melahirkan banyak pahlawan nasional, untuk itu kita dari Pemkab Agam akan memperjuangkan Ruhana Kuddus menjadi pahlawan nasional berikutnya,” sebut Indra.
Seminar tersebut dihadiri oleh kalangan akademisi, guru-guru SMA dan organisasi perempuan dengan jumlah peserta 250 orang. Syarat tersebut paling lambat pertegahan April 2018 sudah tuntas, kemudian diumumkan pada 17 Agustus 2018.
Laporan: Jasman Rizal
Discussion about this post