Sijunjung, TI – Dalam upaya menciptakan pemilihan DPRD Kabupaten Sijunjung, DPRD Provinsi Sumatera Barat, DPR RI, DPD RI serta presiden dan wakil presiden yang aman dan nyaman, seluruh pihak dalam Kabupaten Sijunjung diharapkan melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) serentak dengan damai dan badunsanak.
Karena sesungguhnya bagi masyarakat Minangkabau, Pemilu damai bukan merupakan pekerjaan yang sulit. Sebab pemahaman badunsanak, diinterpretasikan sebagai adanya hubungan tali kekerabatan, saling menghargai dan menghormati serta saling menjaga dan menahan diri, kata Bupati Sijunjung H. Yuswir Aifin Dauak Indo Marajo, Kamis (24/1), di ruang kerjanya.
Begitu juga masyarakat, diharapkan tetap berada dalam bingkai persatuan dan kesatuan yang kokoh, supaya Pemilu tidak menimbulkan kerugian terhadap daerah dan masyarakat itu sendiri.
Boleh saja berbeda pendapat dan pilihan, karena itu yang dinamakan demokrasi. Namun ketika terjadinya perbedaan, seluruh warga hendaknya tetap berada dalam bingkai persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Hindari perpecahan serta saling menjatuhkan dan menjelekan, karena perbuatan itu akan berdampak buruk terhadap kemajuan pembangunan yang pada akhirnya merugikan rakyat banyak, kata bupati.
Semua pihak menyadari bahwa Pemilu tidak terlepas dari aspek kompetisi, karena setiap calon akan berusaha mencari dukungan dan simpatisan serta mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya.
Namun calon DPRD Kabupaten Sijunjung yang berkompetisi diharapkan tidak menghalalkan segala cara dalam meraih kemenangan. Apa lagi sampai menimbulkan gesekan dan benturan yang bermuara kepada perpecahan.
Berkampanyelah sesuai aturan dan ketentuan tanpa melanggar dan mengabaikan rambu-rambu. Jual potensi, kebaikan dan kehebatan yang dimiliki kepada publik tanpa menyinggung hati dan perasaan orang lain, supaya tidak terjadi gesekan dan benturan.
“Artinya, nyalahkanlah lampu kita seterang-terangnya, tapi lampu orang jangan dipadamkan. Naikan layang-layang kita setinggi-tingginya, tapi layang-layang orang jangan diputuskan. Jika supaya lampu kita terang lampu orang dipadamkan, supaya layang-layang kita naik, layang-layang orang diputuskan, itu bukan badunsanak namanya, tapi basiarak,” jelas bupati.
Disamping meniciptakan Pemilu damai dan badunsanak, kepada para calon bupati juga berharap dan mengimbau memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat, supaya rakyat terpanggil hati nuraninya untuk menyalurkan suara pada 17 April mendatang di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Mengetuk hati nurani rakyat perlu dilakukan. Karena kesadaran masyarakat dalam memberikan hak dengan menyalurkan suara kepada calon yang disukai, sangat penting artinya pada penyelenggaraan Pemilu, kata Bupati Yuswir Aifin. **
sijunjung.go.id
Discussion about this post