Partai Nasdem bergerilnya mengajak semua partai untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama menjadi calon Gubernur DKI Jakarta di pilkada 2017 nanti.
Dikatakan “Semua (partai) kita ajak, tapi belum ada yang final menyatakan setuju. Ada (partai), tapi masih menunggu waktu yang tepat,” papar Ketua DPP Nasdem Victor Laiskodat di Gedung DPR kemaren. Koordinator Wilayah Pemenangan Pilkada DKI Jakarta itu yakin, Ahok akan memiliki lawan seimbang dalam pemilihan gubernur nanti.
“Yang namanya politik itu enggak bisa gitu dipastikan. Secara survei hari ini iya Ahok tinggi. Tapi belum tentu Ahok itu dalam perjalanan bisa tidak ada lawan, bisa ada lawan,” papar Victor lagi. Dalam berpolitik tak boleh meremehkan siapapun lawannya. Sebab, semua calon memiliki peluang yang sama dengan Ahok.
Victor mengapresiasi sikap Ridwan Kamil yang memutuskan tak ikut dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Sebab, menurut dia, semua pemimpin yang bagus harus tersebar di seluruh daerah.
“Itu Ridwan Kamil benar, sekelas Ridwan Kamil itu yang bagus, itu seharusnya ada di setiap daerah di Indonesia, supaya Indonesianya maju. Jangan semua numpuk di Jakarta. Kan Ahok bagus, Ridwan Kamil bagus, Risma bagus,” ujar Victor.
Ridwan Kamil yang banyak didukung beberapa kalangan, tidak akan menantang Ahok di Pilgub DKI, setelah melakukan semacam konsultasi publik melalui akun Facebook-nya.
“Saya harus mendengarkan aspirasi warga, saya juga melakukan survey internal, dan sudah diskusi dengan keluarga dan mentor utama saya, yaitu Ibu saya sendiri,” kata Ridwan Kamil dalam jumpa pers sesudahnya.
Pernyataan sikap Ridwan Kamil disiarkan secara live streaming melalui akun Facebook-nya, Senin (29/2). Ridwan Kamil banyak dijagokan sebagai satu-satunya calon yang bisa menggagalkan terpilihnya kembali Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, yang tak disukai oleh beberapa kalangan garis keras serta para politikus di DPRD DKI Jakarta.
Ridwan Kamil mengungkapkan keputusan itu, karena sejumlah partai politik harus mengumumkan siapa kandidat yang diusungnya pada April 2016 mendatang. Ridwan Kamil menyatakan masih banyak warga yang menginginkan dirinya memimpin Bandung.
“Pertimbangan terbesarnya hanya satu, tugas saya belum selesai di periode pertama, mungkin nanti setelah selesai, kemanapun takdir membawa, selama karyanya ada. Jadi bekal saya untuk berkiprah di lembaga-lembaga selanjutnya. Bisa ke Jakarta, mungkin juga ke Jawa Barat. Tidak masalah juga melanjutkan jilid dua, menjadi jadi Walikota Bandung, atau memenuhi aspirasi keluarga saya, yang menginginkan saya menjadi arsitek kembali,” ungkap Ridwan.
Ia juga mengungkapkan, sempat berbicara dengan Presiden Joko Widodo, sebelum mengambil keputusan itu.
Masa jabatan Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung, akan berakhir pada 2018 mendatang. Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dikenal sebagai Walikota yang sering berinteraksi dengan warganya melalui media sosial. Emil, memiliki 1.2 juta follower di Twitter, dan 2.6 juta follower di Instagram.
Ridwan Kamil menegaskan pula, bahwa suatu hari, “saya akan maju ke Jakarta, tapi tidak sekarang.” Jelasnya. (**)
Discussion about this post