Musibah Banjir Purworejo yang disertai longsor terjadi pada Sabtu, 18 Juni 2016. Diketahui dalam musibah tersebut sebanyak 46 warga dinyatakan meninggal dunia. Informasi tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo Jawa Tengah oleh Kepala BPBD Purworejo, Budhi Hardjono.
Selain menewaskan warga, bencana banjir Purworejo juga membuat rumah warga rusak parah dan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan musibah tersebut telah mengakibatkan 35 orang tewas, 25 korban hilang dan 14 korban mengalami luka.
Terhimpun pada hari Minggu 19 Juni 2016 sekitar pukul 17.30 WIB. Dan dari musibah banjir Purworejo tersebut, wilayah kabupaten Purworejo yang paling banyak mengalami korban jiwa dengan rincian 25 orang hilang, 19 orang meninggal dunia dan 11 orang terluka.
Disebutkan BNPB, ada 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengalami banjir dan longsor. Rinciannya adalah daerah Purworejo, Banjarnegara, Sragen, Kendal, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Sukoharjo, Pemalang, Wonosobo, Klaten, Wonogiri, Kota Solo, Karanganyar dan Cilacap.
Selain itu, banjir Purworejo sampai hari minggu sempat memutuskan arus lalu lintas jalur penghubung Puworejo – Yogyakarta. Saat air masih menggenangi jalanan ada pengendara yang nekat menerobos arus tersebut hingga akhirnya tewas.
Menurut Kasubsi Operasi Kantor SAR Yogyakarta, Asbani, seorang pengendara mobil dan motor yang tewas akibat menerobos banjir terjadi di Mranti. Asbani menjelaskan kedua pengendara menerobos banjir kemudian terseret dan saat ditemukan sudah tewas.
Discussion about this post