Sulawesi, TI – Baku tembak polisi dengan kelompok sipil bersenjata menewaskan dua polisi di Dusun Salubose, di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Baku tembak polisi dengan kelompok sipil bersenjata ini terjadi saat aparat melakukan evakuasi terhadap korban pemenggalan di desa itu.
Dilansir dari Tribun Timur dalam artikel yang berjudul “Kontak Senjata Polisi dan Kelompok Sipil Bersenjata di Salubanga Sulteng”, dua anggota polisi yang menjadi korban baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata.
Keduanya tertembak saat melakukan evakuasi jenazah pemenggalan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. Kedua Polisi yang diketahui bernama Bripka Andrew dan Bripda Baso itu sempat dirawat di Rumah Sakit Anuntaloko Parigi beberapa jam.
Pihak kepolisian belum memberikan secara detail atas kejadian tersebut. Namun, info yang beredar disebutkan, kelompok sipil bersenjata tersebut diduga DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu.
“Terakit kontak tembak memang benar, tapi kami belum bisa memberikan keterangan secara pasti kapan waktu persinya kejadian dan berapa korban,” ujar Wakapolda Sulteng, Kombes Polisi Setyo Boedi Moempoeni Harso kepada sejumlah wartawan di Mapolda Sulteng.
Saat melintas di wilayah “pantat kapal” Dusun Salubose, Bripda Baso melihat ranting pohon yang disusun berjejer di tengah jalan. Bukan hanya itu, ranting besar juga terlihat melintang di tengah jalan.
Bripda Baso, yang saat itu berboncengan dengan Bripka Andrew berusaha membersihkan ranting tersebut agar kendaraan yang digunakannya bisa melewati jalan. Namun setelah Bripda Baso turun dari kendaraan, tiba-tiba langsung ditembak dari arah belakang kiri (posisi ketinggian) dan mengenai bahu sebelah kiri dan pantat.
Bripka Andrew, saat itu masih di atas kendaraan langsung memberikan tembakan balasan. Namun Bripka Andrew sudah terkena tembak terlebih dahulu di bagian punggung sebelah kiri atas dan punggung sebelah kanan dan kaki kanan.
Bripka Andrew mengalami patah tulang (belum diketahui patah tulang kaki kanan tersebut terkena tembakan atau bom lontong yang di lempar oleh kelompok sipil bersenjata itu). Tim yang berada di belakang saat itu langsung memberikan tembakan balasan ke arah punggung gunung dan lereng gunung guna mengamankan TKP kontak tembak agar bisa mengevakuasi anggota yang tertembak.
Setelah kurang lebih selama 30 menit bertahan di lokasi kontak tembak serta memberikan tembakan perlawanan, tim berhasil mengevakuasi 2 rekan yang terkena tembakan dan langsung menuju Puskesmas Sausu. Saat ini kedua polisi yang tertembak saat kontak senjata tersebut telah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Penemuan Potongan Tubuh Tanpa Kepala
Awalnya anggota Polisi menuju Desa Salubanga menyusul informasi penemuan potongan tubuh tanpa kepala. Penemuan jasad tanpa kepala ini membuat heboh warga Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, (Parimo), pada Minggu (30/12/2018).
Kapolres Parimo, AKBP Zulham Efendi Lubis di Sausu, Minggu Sore mengatakan, pihaknya sedang melakukan proses evakuasi korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Walaupun demikian, Kapolres belum memastikan apakah telah terjadi pembunuhan dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu. “Kami tidak bisa berspekulasi, nanti kami sampaikan hasilnya setelah mendapat fakta di TKP,” kata AKBP Zulham.
Dia mengatakan, korban berinisial A merupakan warga Dusun Salubose, Desa Salubanga. Kronologi Baku Tembak Polisi & Kelompok Sipil Bersenjata di Sulawesi Tengah, 2 Anggota Polisi Tewas
Menurut Kapolres, dari informasi yang diterimanya, warga setempat menemukan benda ditutupi kain di jembatan. Setelah dibuka ternyata berisi potongan kepala manusia yang sudah terpisah dari tubuhnya.
“Rencananya potongan kepala itu akan dibawa ke rumah sakit Anuntaloko Parigi untuk proses selanjutnya, ” kata Kapolres.
Personel diterjunkan membantu proses evakuasi dari tim Intelijen Polres Parimo, dan dibantu personel Polda Sulteng.Diketahui, korban berinisial A merupakan pekerja tambang liar di desa tersebut.
Menurut warga sekitar, sekira pukul 09.00 Wita, korban masih menambang emas secara manual bersama rekannya. Korban yang diketahui berasal dari Toraja Sulawesi Selatan itu, sudah tujuh tahun tinggal di desa tersebut, dan kesehariannya sebagai pekerja tambang emas.
Sebelumnya, warga sempat melihat korban sedang sarapan pagi di salah satu warung di desa itu. Namun, hingga kini pelaku dan motif pembunuhan belum diketahui, kasusnya tengah didalami aparat kepolisian.
Sausu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 52 Km dari ibukota Kabupaten Parigi Moutong ke arah tenggara. Pusat pemerintahannya berada di Desa Sausu Trans. Kecamatan Sausu merupakan kecamatan paling timur di wilayah Kabupaten Parigi Moutong bagian selatan.**
Discussion about this post