• Redaksi
  • Visi Misi
  • Kode Etik
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Selasa, Juli 5, 2022
Targetindo.com
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL
No Result
View All Result
Targetindo.com
No Result
View All Result

Amerika Terapkan Sanksi Baru Untuk Dua Perusahaan Milik Pemerintah Myanmar

Target Admin by Target Admin
April 22, 2021
in BERITA TERBARU, HEADLINE, INTERNASIONAL
0
Amerika Terapkan Sanksi Baru Untuk Dua Perusahaan Milik Pemerintah Myanmar
0
SHARES
45
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Amerika, TARGETINDO.Com – Amerika Serikat pada Rabu 21 April memberlakukan sanksi baru terkait Myanmar, menargetkan dua perusahaan milik negara dalam serangkaian tindakan hukuman menyusul kudeta militer negara itu dan pembunuhan pengunjuk rasa sejak pengambilalihan.

Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya memasukkan Myanma Timber Enterprise dan Myanmar Pearl Enterprise, menambahkan bahwa industri mutiara dan kayu adalah sumber ekonomi bagi militer Myanmar.

“Tindakan hari ini menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk menargetkan saluran pendanaan khusus ini dan mempromosikan pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab atas kudeta dan kekerasan yang sedang berlangsung,” kata Andrea Gacki, direktur Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan, dalam pernyataan itu, menurut laporan Channel News Asia, Kamis (22/4/2021).

Negara Asia Tenggara itu telah berada dalam krisis sejak kudeta Februari ketika militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, dengan protes hampir setiap hari dan tindakan keras oleh junta yang menewaskan ratusan orang.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis, mengatakan 738 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar sejak kudeta dan 3.300 orang ditahan. 20 orang lainnya telah dijatuhi hukuman mati dan bersembunyi.

Washington menanggapi dengan menargetkan pendapatan militer melalui beberapa putaran sanksi.

 

Previous Post

Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Wajib Berlisensi BNSP

Next Post

SPRI Sumut Desak Polri Seret Pelaku Penganiayaan Jurnalis di Deli Serdang

Next Post
SPRI Sumut Desak Polri Seret Pelaku Penganiayaan Jurnalis di Deli Serdang

SPRI Sumut Desak Polri Seret Pelaku Penganiayaan Jurnalis di Deli Serdang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN 4

IKLAN 1

IKLAN 3

IKLAN 5

  • Redaksi
  • Visi Misi
  • Kode Etik
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Email : [email protected]

© 2020 PT TARGET INDO CENTRAL GROUP

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
    • PARIWARA
  • PERISTIWA
  • INVESTIGASI
  • ARTIKEL
  • SUMBAR
    • DPRD
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • JAMBI
      • ACEH
    • JAWA BARAT
      • JAWA TENGAH
    • JAWA TIMUR
      • KALIMANTAN
    • KEPULAUAN RIAU
      • LAMPUNG
    • RIAU
      • SULAWESI
    • SUMSEL
      • SUMUT
    • PAPUA
  • POLITIK
  • OPINI
  • HUKUM & KRIMINAL

© 2020 PT TARGET INDO CENTRAL GROUP