TS – Seorang istri berinisial L (33) meratap di kantor polisi setelah dipukuli suaminya, Afriadi di rumahnya di Perumahan MKGR, Kelurahan Kibing, Batuaji, Kota Batam, Kepri. Senin (11/7/2016). Dia tak tahan lagi akan perlakuan suaminya yang kerap memukulinya hanya karena masalah sepele. Sedikit saja salah, Afriadi langsung menghajar dan memukulinya.
Dengan tersedu L menuturkan, saat hendak memasak, suaminya langsung menghajarnya. Ia tak berdaya menahan serangan suaminya yang bertubi-tubi, punggungnya ditendang dan diinjak-injak, mukanya juga dipukuli. Ia mendapat perlakuan tersebut hanya karena menegur sikap suaminya. Ia tak tahan lagi melihat suaminya yang kerap keluar malam dan menganiaya dirinya hampir selama sepuluh tahun ini.
“Tadi saya negur dia supaya jangan keluar malam lagi. Saya langsung dimarahi, dipukul, ditendanginya,” ujar L sambil meneteskan air mata di Mapolsek Batuaji.
Lebih lanjut dituturkan, semenjak dari awal berumah tangga sejak 10 tahun silam suaminya kerap memukulinya. Ia mengakui kalau suaminya temperamen karena sering mabuk-mabukan. Tidak jarang L selalu jadi bulan-bulanan amarah suaminya.
“Dia sering mabuk-mabukan dan mudah naik pitam. Dari awal nikah, saya sudah sering dipukuli dan dikasarinya,” katanya lagi.
L menyampaikan, selama ini suaminya tidak memperhatikannya. sedangkan uang belanja sehari-hari untuk keperluan rumah tangga tidak mencukupi, dan parahnya lagi, suaminya suka berselingkuh, tuturnya polos.
Dengan kejadian ini, ia ingin melaporkan suaminya supaya mau merubah sifat buruknya itu. Jika tidak karena anak-anaknya, ia sudah lama minta berpisah dengan Afriadi.
“Kalau bisa suami saya ditahan dulu supaya berubah agar tidak berlaku kasar,” ucapnya.
Meskipun begitu, Anggota Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Batuaji yang menerima korban menyarankan supaya L memikirkan dengan matang sebelum membuat laporan.
“Baiknya pikirkan dulu sebelum memutuskan membuat laporan polisi. Kalau sudah bulat niatnya, baru buat laporannya,” ujar anggota. (**)
Discussion about this post