TI – Penelusuran Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan dalam persoalan keberadaan WNA China di bekas tambang emas kolonial Belanda di Manggani, Jorong Pua Data, Kabupaten Limapuluh Kota bermuara ke salah satu Pabrik di Kota Payakumbuh. Ini didapati setelah Ferizal menyambangi sebuah rumah di Jorong Gando, Kenagarian Piobang, Kebupaten Limapuluh Kota.
“Sepertinya WNA China yang datang ke Manggani ini ada kaitannya dengan pekerja di salah satu Pabrik di Kota Payakumbuh,” kata Wabup sepulang dari Manggani di Jorong Pua Data, Selasa (27/11/2018) sore.
Namun karena lokasi pabrik berada di Kota Payakumbuh, Wabup merasa perlu untuk berkoordinasi dengan Pemko Payakumbuh bagaimana menyelesaikan persoalan WNA China yang datang ke Tambang Emas di Manggani.
“Besok saya akan berkoordinasi dengan Walikota Payakumbuh bagaimana nantinya. Perlu kami minta izin ke Pemko Payakumbuh untuk menanyai sampai sejauh mana keterlibatan pekerja pabrik itu dengan WNA China yang datang ke Manggani,” kata Wabup.
Kesimpulan Wabup ini berawal dari informasi yang didapati saat berada di Jorong Pua Data. Ada informan yang menyebutkan para WNA China ini sedang berada di salah satu rumah warga Jorong Gando, Kenagarian Piobang berinisial L. Mendengar hal inilah, Wabup dan tim Imigrasi Agam bertolak ke jorong Gando.
Sesampai di Gando, didapati rumah yang dimaksud sedang dalam kondisi kosong. Namun melihat Wabup datang, para tetangga keluar dan bertanya apa maksud kedatangan Wabup. Termasuk kerabat pemilik rumah.
Mendengar maksud kedatangan Wabup untuk mencari WNA China yang masuk ke Manggani, Kerabat pemilik rumah berinisial D membenarkan hal tersebut. Dirinya menuturkan ada 6 orang WNA China yang datang ke rumah L, Senin (26/11/2018) kemarin siang sekitar pukul 12.00 WIB. Orang asing ini tidak bisa berbahasa Indonesia dan saat ditanya kepada L, mereka baru saja dari Manggani.
Namun, keenam WNA China ini sudah bertolak ke Padang, Selasa (27/11/2018) tadi sekitar pukul 14.30 WIB dengan mobil travel. Kabarnya mereka langsung ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan naik pesawat malam. Akan tetapi tidak diketahui tujuan dari BIM hendak kemana.
“Kemarin mereka datang siang sekitar jam 12 siang. Tapi sudah berangkat ke bandara jam setengah tiga tadi. Ada mobil travel yang menjemput orang China itu. Katanya mau berangkat dengan pesawat malam. Tapi tidak tau mau kemana,” ucap D.
Saat D melihat L membawa enam orang asing, dirinya menyarankan agar melapor ke kepala jorong bahwa ada orang asing hendak bermalam di rumah L dan hal tersebut dipenuhi oleh L. Bahkan malam harinya keenam WNA China ini melapor ke Polsek Payakumbuh di simpang Koto Baru Simalanggang.
Sementara itu Kasi Wasdakim Imigrasi Agam, Deny Haryadi mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas keenam WNA China yang melapor ke Polsek Payakumbuh. Disana diterangkan meminta izin untuk menikah dan akan tinggal selama 2 atau 3 hari di rumah L.
“Sudah kami kantongi data mereka dan akan segera ditelusuri. Mereka kemarin meminta izin ke Polsek untuk menikah. Kami akan menelusuri hal ini lebih lanjut,” kata Deny.
Discussion about this post