Pontianak, TARGETINDO.COM – Sebanyak 17 orang dari Posko kelompok 23 Mahasiswa (IKIP PGRI) Pontianak KKN di tahun 2020/2021. Warga RT 4 kompleks Wanabhakti Jln. Kantor kecamatan Parit Haji Husin II. Kelurahan Bangka Belitung Darat Pontianak Tenggara tolak hapus kembali terkait tulisan di tembok.
Saat (Deden Hidayat) diwawancarai sore tadi dari tempat Posko kelompok KKN di Bangka Belitung Pontianak Tenggara, lewat Via WhatsApp/ Wartawan TI.Com, sekitar pukul 12:30 Waktu Indonesia Timur di Nabire Papua.
“Selama (KKN) berlanjut tiga Minggu hingga hari ini 26, dan besok hari terakhir 27 namun, kami 17 peserta dari kelompok 23 ditolak oleh masyarakat setempat untuk hapus begitu tulisan yang kami bercat di tembok ( POSKO KKM IKIP PGRI PONTIANAK TAHUN 2020/2021). Padahal kami kerja itu mulai keluarnya subuh 05 hingga pulang 04 sore,” terang Deden Hidayat.

Kegiatan KKN yang berlangsung selama 3 Minggu hari mulai tanggal 7 Januari – 27 Januari 2021 merupakan KKN dilakukan oleh mahasiswa Jurusan keguruan (IKIP PGRI) Pontianak.
“Kami bersama teman-teman kerja nyata membuat program motif bercat di tembok tulisan berdasarkan kapital “POSKO KKM IKIP PGRI PONTIANAK TAHUN 2020/2021″ di pinggir Jln.Kantor kecamatan Parit Haji Husin II. Kelurahan Bangka Belitung Darat Pontianak tenggara”, sebut ia.
Menurut Liborius Madai selaku sekretaris kegiatan KKN, “Yang dilakukan bagi mahasiswa IKIP PGRI Pontianak adalah mata kuliah wajib sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang manjadi salah satu visi dan misi, namun dari warga setempat datang tolak sejak siang,” katanya.
Maka dengan ini, tambahnya, kami dari Posko peserta 23 kelompok dari 17 Mahasiswa tidak mau terima atas penolakan. Karena teman-teman dari Posko kelompok lain selama kegiatan sudah baik dan tinggal satu hari besok. Dan masalah itu, selama kegiatan berjalan RT tersebut tadi awal sampai tadi siang berjalan baik.

“Tadi pagi kami pergi menyimpan tempat mencuci tangan warga setempat lalu tulisan yang KKN yang tadi saya kirim berupa ilustrasi itu,dan kami lihat bahwa sudah terhapus. Makanya kami tidak senang hal yang dilakukan seperti yang kami buat sudah terhapus, hilang dengan bercat putih temboknya,” pungkas Madai, meneruskan.
“Kami tidak senang karena kami sudah kerja, warga setempat sudah setujuh dan kerja setengah lelah, kemudian hapuskan POSKO KKM IKIP PGRI Pontianak Tenggara dari peserta kelompok KKN,” tandas Madai.
Sebagai laporan kami peserta KKN IKIP PGRI Pontianak Tenggara 23 kelompok dari 17 perseta adalah program suatu kegiatan perkuliahan dan kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran.
“Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara pragmatis, berdimensi luas melalui pendekatan terhadap masyarakat. Bersama kita cerdaskan generasi cemerlang untuk Indonesia gemilang”, tutup Madai.
Pewarta : Liborius Madai
Editor: Hendrikus Degei