TI – Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah SP, yang dikenal dekat dengan masyarakat Minang ini. Pada kesempatannya di acara kunjungan Jumat Keliling (Jumling) menyampaikan. “Saat ini masyarakat luas sangatlah merindukan media yang mampu mendamaikan, mendidik, dan memberikan informasi yang akurat serta dapat di percayai, berimbang dan beritika.
Hal itu, disampaikan Walikota di Masjid Al Madani Jalan Belibis Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan Padang Utara, Jumat (19/5).
Informasi tentu akan lebih cepat tersebarluaskan melalui media elektronik. Dengan kehadiran media yang menggunakan jaringan internet; termasuk media sosial lainnya. “Saya berharap agar kita semua dapat selalu membatasi dan mengawasi generasi muda dalam menggunakan kecanggihan teknologi informasi,” ujar Mahyeldi.
Dikesempatan itu, Wali Kota Padang Mahyeldi menyerahkan dana hibah untuk masjid sebesar 10 juta. Seperti diketahui, Jumat keliling merupakan program Pemerintah Kota Padang.
Program Jumat Keliling di laksanakan, mana Wali Kota Padang bersama OPD Pemko Padang mengunjungi masjid-masjid untuk melaksanakan Sholat Jumat, dan Wali Kota Padang langsung menjadi khatib Sholat Jumat dan Imam
Pada jumat keliling tersebut, selepas sholat, Wali Kota dan OPD berdialog dengan masyarakat tentang pembangunan Kota Padang, terutama di wilayah tempat masjid tersebut berada untuk menjeput aspirasi masyarakat secara langsung.
Terpisah, Wartawan senior Kota Padang Indra Leo menekankan, sebaiknya dalam mengungkap kebenaran ataupun penyimpangan yang terjadi di pemerintahan maupun di kalangan masyarakat, harus disertai dengan data dan fakta yang akurat sehingga karya jurnalistik yang disuguhkan kepada masyarakat, betul-betul ber-etika, profesional dan bersifat anti hoak. Jika hal itu sama rata terlaksanakan, maka pemerintahan yang bersih akan segera terjadi tanpa dirindukan, ungkapnya berpesan.
Setiap insan pers, diharuskan untuk selalu netral tanpa keberpihakan. Pemberitaan dengan berdasarkan nara sumber yang layak, data dan fakta tanpa penulisan yang berat sebelah merupakan kunci utama insan Pers dalam menyajikannya.
Pemberitaan yang didasari niat buruk dengan karya opini terbalik, tentunya akan berdampak pada moralitas insan pers itu sendiri. Apalagi membalikkan fakta dalam suatu pemberitaan diatas bayaran yang menggiurkan, karena sama saja mengangkangi UU Pers dan etika jurnalistik, papar Indra Leo.
Penyajian opini yang mampu menggiring akhlak moralitas generasi menjadi lebih baik, sebenarnya merupakan kewajiban utama insan pers dalam menjalankan profesinya. Jangan lagi suguhi informasi tidak benar, karena bisa merusak dan mempengaruhi persepsi dikalangan masyarakat. Dengan tidak menjadikan Pers sebagai alat kepentingan tertentu (Kepentingan pribadi ataupun kelompok) maka Pers telah ikut membangun bangsa.
“Pers dalam setiap pemberitaannya harus jujur, transparan dan tidak dijadikan sebagai alat politik untuk kepentingan tertentu” tutur Indra. (Red)
Discussion about this post