Kediri, targetindo.com – Pembuangan tinja secara acak dan sembarangan di sungai-sungai cenderung beresiko bagi keselamatan orang yang membuang hajat, dan faktor kebersihan lingkungan juga tercemar oleh kotoran manusia. Kodim 0809/Kediri mulai melaksanakan program sejuta jamban dengan alokasi 207 Desa atau Kelurahan dari 29 Kecamatan yang tersebar di Kota dan Kabupaten Kediri, rabu (29/03/2017).
Dari keterangan Pasi Ter Kodim Kediri, Kapten Inf Warsito, jumlah jamban keluarga yang sudah disiapkan seluruh Koramil jajaran Kodim Kediri sebanyak 368 jamban atau dengan asumsi tiap Koramil mendapatkan alokasi 16 jamban, sedangkan Kodim Kediri sendiri juga menyiapkan 46 jamban, berarti secara keseluruhan jamban keluarga yang akan dibuat di rumah-rumah warga sebanyak 414 unit.
Di samping itu, prioritas utama program jambanisasi ini, lebih condong kepada keluarga tidak mampu dalam konteks strata ekonomi, berdasarkan informasi Babinsa, setelah melalui komunikasi terlebih dahulu dengan Ketua RT atau Ketua RW atau perangkat desa setempat.
Seperti yang diungkapkan Ginten, warga Desa Kanyoran, Kecamatan Semen, aktifitas sehari-hari membuang hajat, terbiasa dilakukan keluarganya di kali atau sungai. Demikian juga Masduki, warga Desa Parang Kecamatan Grogol, karena faktor dekatnya lokasi rumah dengan saluran irigasi tersier, dan lebarnya cukup memungkinkan membuat WC darurat terbuka, sehari-hari bersama keluarganya membuang hajat di tempat itu.
Lain halnya, Yoyok P, yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan di PT. PLN dan juga Ketua RW di Desa Papar, Kecamatan Papar, dengan adanya program jambanisasi tersebut, faktor kesehatan keluarga akan mengalami peningkatan, yang semula membuang tinja di sembarang tempat, nantinya akan sesuai dengan kriteria keluarga sehat yang memiliki jamban di rumahnya. Sama halnya dengan,Ari Budianto, Camat Kepung, yang menginginkan lingkungan yang bersih bebas dari limbah manusia, apalagi sasaran keluarga yang tidak memiliki jamban sendiri adalah sungai atau kali yang ada di sekitarnya.
Menurut Danramil Pare, Kapten Arh Ajir, program jambanisasi yang berlangsung di desa-desa yang berada di Kecamatan Pare, cukup mendapat dukungan dari berbagai lini, seperti Ketua RT, Ketua RW dan perangkat desa setempat. Di samping itu, data akurat secara otomatis program ini akan tepat alokasi, karena data itu berdasarkan sinkronisasi antara Babinsa dengan perangkat desa setempat, dan sudah dapat dipastikan data tersebut bisa dinyatakan valid.**
Discussion about this post