TI – Duta Besar Rusia untuk Ankara ditembak dari belakang dan tewas seketika saat memberikan sambutan di sebuah galeri seni, Senin. Berbagai sumber keamanan Turki mengatakan pria bersenjata, yang berteriak “Jangan lupa Aleppo”, adalah seorang perwira polisi yang tidak bertugas lagi, Al-Arabiya melaporkan (20/12/2016).
“Ketika duta besar itu menyampaikan pidato, seorang pria jangkung yang mengenakan setelan jas menembakkan ke udara pertama dan kemudian membidik duta besar,” Hasim Kilic, seorang koresponden untuk harian Hurriyet, kepada AFP.
“Dia mengatakan sesuatu tentang ‘Aleppo’ dan ‘balas dendam’.” Serangan itu terjadi setelah hari protes di Turki terkait alih peran Rusia di Suriah.
Penyerang itu rapi berpakaian jas hitam dan dasi, berdiri di belakang duta besar saat ia berpidato di sebuah pameran, salah seorang di lokasi kejadian mengatakan kepada Reuters.
“Dia mengambil pistol dan menembak duta besar dari belakang. Kami melihat dia kemudian terbaring di lantai dan kemudian kami berlari keluar, “kata saksi, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Karlov kemudian dibawa ke rumah sakit, namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan bahwa duta besar telah meninggal, sementara beberapa orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Tak lama setelah diplomat itu dibawa ke rumah sakit, Kantor Berita negara Anadolu mengatakan pria bersenjata itu telah “dinetralkan.”
Sumber keamanan Turki mengatakan penembak adalah seorang polisi yang bekerja di Ankara. Namun, sumber keamanan mengatakan pria bersenjata itu tidak bertugas ketika dia melakukan serangan tersebut.
Erdogan menegaskan dalam pesan video bahwa penyerang adalah Mevlut Mert Aydintas, yang bekerja untuk polisi anti huru hara Ankara selama lebih dari dua tahun.
Serangan itu terjadi di Cagdas Sanatlar Merkezi, ruang pameran seni utama di distrik Cankaya dari Ankara di mana sebagian besar kedutaan asing berada termasuk misi Rusia.
Para pengunjuk rasa di Turki telah menuduh Moskow bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia di Aleppo.
Discussion about this post