TI – Militan Taliban di Pakistan menyerukan warga muslim di Myanmar untuk berjihad serta melawan pemerintah yang menindas mereka. Taliban bahkan menyebutkan sarana kursus akan tersedia untuk membantu warga muslim di Myanmar berjihad.
Menurut juru bicara Jamaat-ul-Ahrar, yang disebut faksi Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Ehsanullah Ehsan, kelompoknya turut rasakan duka etnis minoritas muslim Rohingya di Myanmar. Sekian seperti ditulis AFP, Selasa.
Otoritas Myanmar menampik untuk mengaku sekitar 1, 3 juta warga Rohingya sebagai warga negaranya. Myanmar memberlakukan beragam larangan untuk warga Rohingya, seperti pergerakan serta akses ke pekerjaan.
Lokasi Rakhine yang miskin, sudah jadi saksi bisu kemelut pada warga sebagian besar Buddha serta etnis minoritas Rohingya. Banyak warga Rohingya yang terpaksa tinggal di pengungsian sesudah kerusuhan maut berlangsung di lokasi itu pada tahun 2012.
” Saya menyerukan pada pemuda Burma, angkat senjata serta berjihad di jalan Allah. Tidak perlu diragukan lagi, Allah berbarengan kita, ” ucap Ehsan dalam pesan audio yang diantar pada media massa. Burma adalah nama lama Myanmar.
” Pusat pelatihan kami, sumber daya kami, kursus, orang-orangnya, semua ada untuk memberi kenyamanan untuk Anda, ” paparnya.
Ehsan menyebut tindakan memprotes, long march serta pengecaman cuma memberi efek kecil. Menurut Ehsan, cuma hanya satu jihad atau perang yang bakal bikin pemerintah Myanmar memerhatikan Rohingya. Sekitar 4 % dari total 51 juta masyarakat Myanmar berpedoman agama Islam. Separuh dari jumlah itu adalah etnis Rohingya.
Sedang TTP bertanggungjawab atas tewasnya beberapa ribu orang dalam serangan melawan pemerintah Pakistan mulai sejak tahun 2007, tetapi militan ini tidak sering tunjukkan debutnya pada sebagian isu diluar wilayahnya. Baru pada kesempatan ini, Taliban di Pakistan menyerukan jihad di Myanmar.
Tetapi support dari militan asing untuk Rohingya bukanlah yang pertama kalinya. Dalam satu tahun lebih terakhir, militan asing termasuk juga Al-Qaeda pernah menyampaikan support untuk Rohingya serta menyerukan jihad.
Discussion about this post