PADANG — Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M Djamil Padang mempunyai waktu sekitar dua bulan jelang kedatangan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) untuk proses reakreditasi. Setiap elemen di rumah sakit rujukan nasional itu diminta menyamakan persepsi kerja agar akreditasi dapat diraih.
Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) RSUP Dr M Djamil, Yusirwan Yusuf, dalam sambutannya setelah menerima jabatan dirut dari pelaksana tugas (plt) sebelumnya, Eka Viora, Selasa (15/5). Menurutnya, akreditasi dapat diraih asalkan segenap elemen bekerja sebagai satu kesatuan tim dan tidak terpecah-pecah.
“Dua bulan untuk mempersiapkan reakreditasi memang suatu pekerjaan yang berat, namun jika dilakukan dengan motivasi dan persepsi yang sama, ini akan mudah dilakukan. Saya yakin. Kapal bernama RSUP Dr M Djamil ini harus berjalan dengan satu nahkoda. Jika ada yang tidak bersedia, silakan keluar dari kapal karena akan dapat mengganggu cita-cita akreditasi yang kita harapkan bersama-sama,” katanya tegas.
Dikatakannya lagi, sebelumnya RSUP Dr M Djamil telah melewati masa dan pekerjaan yang lebih berat saat gempa meruntuhkan fisik dan mental tersebut. Namun, dengan kesamaan persepsi, fisik dan mental itu berhasil dibangun kembali, bahkan menghasilkan fasilitas yang lebih baik.
“Saat itu saya masih menjabat direktur pelayanan. Pekerjaan saat itu jauh lebih berat dibanding pekerjaan dua bulan ke depan. Asalkan persepsi disamakan, saya yakin yang kita harapkan itu dapat tercapai,” katanya lagi.
Dalam kesempatan itu, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Bambang Wibowo mengatakan, dari 2.500 rumah sakit di Indonesia, hanya ada 14 rumah sakit yang menjadi rujukan nasional. Sehingga kepercayaan kepada RSUP Dr M Djamil harus dijawab dengan tata kelola klinik dan tata kelola organisasi yang baik dan tertata.
“Untuk maju, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Itu biasa. Yang pasti tujuan rumah sakit adalah melakukan tata kelola klinik dan organisasi yang baik. Dan tata kelola klinik tak akan terwujud tanpa tata kelola organisasi yang baik. Terlebih lagi Djamil termasuk rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Unand, sehingga juga memiliki kewajiban menghasilkan sumberdaya manusia yang baik,” jelasnya.
Untuk menghasilkan tata kelola yang baik tersebut, lanjutnya, dibutuhkan orang-orang yang dapat bekerja dengan efisien. Dan sosok Yusirwan Yusuf dengan seabrek pengalamannya dinilai mampu untuk menerapkan kerja yang efisien sehingga berujung pada perbaikan kualitas tata kelola RSUP Dr M Djamil.
Dalam serah terima jabatan tersebut, Eka Viora selaku Plt sebelumnya juga menyampaikan kesan bahwa selama tiga bulan 24 hari ia bekerja di rumah sakit tersebut, ia lebih banyak memotret ragam persoalan yang terdapat di lingkungan rumah sakit serta sedikit membenahi sistem yang ada.
“Saya tentunya berharap rumah sakit Djamil segera meraih akreditasi paripurna nanti, tentunya kepemimpinan dirut baru akan sangat berperan, mengingat di antara 14 RSUP di Indonesia, rumah sakit ini termasuk tiga rumah sakit yang masih dalam proses akreditasi,” katanya. (**)
Discussion about this post