Kasus “Papa Minta Saham” Sidang MKD Putar Rekaman Percakapan Freeport dan Setya Novanto
Nasional, Minang News – Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR telah memutar rekaman dugaan percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Muhamad Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Ma’ruf Sjamsoeddin yang berlangsung hingga larut malam.
Rekaman dan transkrip yang dibagikan ke anggota MKD nama-nama disebut inisial MR untuk Muhamad Riza Chalid, MS Ma’ruf Sjamosoeddin dan SN adalah Setya Novanto.
Didengar bahwa dalam transkrip rekaman pembicaraan yang berdurasi sekitar 120 menit, Ketua DPR Setya Novanto disebut mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kala tentang renegosiasi kontrak Freeport. Dimana dalam pembicaraan tersebut juga menyebut soal saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timika, serta meminta agar Freeport jadi investor dan juga membeli tenaga listrik yang dihasilkan.
Dalam rekaman tersebut, disinyalir bahwa yang mencatut adalah petinggi di Senayan, lembaga legislatif yang secara konstitusional adalah wakil rakyat namun diduga ditengarai sebagai pemain utama mafia minyak di Indonesia.
Adanya dugaan catut-mencatut ini adalah saham salah satu perusahaan tambang terkaya di dunia, yaitu PT Freeport Indonesia, yang sedang berusaha memperoleh perpanjangan kontrak operasi pasca 2021. Dan, kian hot karena yang melaporkan dugaan catut-mencatut tersebut adalah Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Sudirman Said.
Seperti yang terlihat, saat menjawab pertanyaan Najwa Sihab di Metro TV, Sudirman Said dengan gamblang mengatakan, bahwa ia telah melaporkan Kepada Presiden dan Wakil Presiden sebelum melangkah ke gedung DPR. Bacaan saya, Menteri Sudirman menyampaikan laporan ke MKD sepenuhnya atas restu Presiden.
Klarifikasi langsung dari Presiden Jokowi, memang belum ada. Namun saat membuka Konvensi Nasional Perhumas, asosiasi profesi humas, pada 18 Oktober lalu. Di hadapan para penggiat humas tersebut, Presiden mengingatkan perubahan perilaku publik dewasa ini, di mana pengaruh media sosial begitu besar. (**)
Discussion about this post