By: Ahmad Saleh
Pemerintah kita ini, dahulunya dipimpin oleh orang-orang hebat seperti Bung Karno, Bung Hatta, Suharto, Habibe, SBY dan lainya. Tentunya sewaktu itu, Indonesia terasa hebat juga, perbandingan daya kritisi masyarakat sekarang sangatlah jauh dibandingkan semasa dulu.
Pun dengan jajaran birokrasi dibawahnya masih dikatakan hebat. Masyarakat Indonesia bisa dibilang kaya ras, agama, suku, dan hal beragam lainya.
Luar biasanya lagi di Sumatera Barat, pembangunan infrastruktur yang menjadi-jadi membuat nyatanya perkembangan daerah Minang ini. Apalagi, investor semakin menggemari Sumatera Barat menjadi lahan investasi mereka, lihat saja banyaknya Hotel-hotel megah dan berbintang terbangun di Kota Padang yang boleh dibilang sebagai kota yang lebih kecil dari kota lainnya.
Hal itu bukanlah suatu keanehan, karena Kota Padang merupakan sebuah kota pariwisata hebat dan luar biasa sehingga Hotel-hotel dibangun atas skala wajar.
Namun perlu dikaji lagi, terutama birokrasi jajaran bawah di dalam pemerintahan Kota Padang. Karena apapun ceritanya tetaplah pemerintah adalah milik rakyat. Pemerintah yang baik dimanapun tetaplah mengutamakan kepentingan rakyatnya dan hal itu tak terlepas dari pelayanan pegawai pemerintah yang seharusnya melayani dengan sebaiknya.
Sesungguhnya, pelayanan pegawai pemerintah yang baik pastilah membaikan rakyatnya sendiri.
Menurut surat An-Nisa ayat 58 : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.
Dari ayat diatas artinya pemimpin adalah penerima amanat dari apa yang ia pimpin. Jadi, para pemimpin di Sumbar harus menjalankan sistim pemerintah yang sudah diamanahkan UUD 1945 dan Pancasila.
Selanjutnya, menurut Presiden bersejarah di Indonesia Soekarno, “Tuhan tidak merobah nasib suatu bangsa, sebelum bangsa itu merobah nasibnya” . Nah, kutipan ini menunjukan kalau bukan bangsa ini yang ingin berubah menjadi baik maka apalagi, sebab yang menggerakan bangsa ini adalah pemerintahnya yang mengendalikan segala bentuk pengembangan negara ini.
Contoh, seperti halnya kejadian baru-baru ini di lingkungan salah satu SKPD di Kota Padang, dimana salah satu pelayan masyarakat atau pegawai yang di gaji oleh uang rakyat. Dimana pegawai tersebut di duga memberikan pelayanan yang tidak baik kepada salah satu media publik. Nah, menyikapi hal ini tentulah hanya nasihat yang dapat untuk mereka supaya bekerja lebih baik lagi dan sebaik mungkin kedepannya.
Terlebih lagi jika ada lagi pemerintah jajaran bawah lainnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti Lurah, Camat, UPTD dan pelayan kepentingan masyarkat lainnya.
Jangan sampai terjadi melayani hanya bila ada esek-esek nya atau pelicinnya. Jangan sampai!
Karena masyarakat butuh pelayanan yang maksimal dari pemerintah, supaya masyarakat tidak mengerti dapat mengerti. Masyarakat yang tidak paham akhirnya bisa memahami. Semuanya tergantung dari sosialisasi dan penerapan sikap yang baik serta niat yang tulus benar-benar untuk melayani masyarakat supaya masyarakat tersebut mendapatkan hasil yang maksimal ketika berurusan dengan birokrasi pemerintah.
“Kualitas seorang pemimpin bisa dilihat dari standar yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri.” – R ay Kroc.
Discussion about this post