Kab. Solok, TI – Melanjutkan pemberitaan sebelumnya bahwa pekerjaan pemasangan batu bronjong di sungai Batang Gumanti, di Kanagarian Talang Babungo, Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok oleh PT. Surya Pratama Natural disinyalir terlihat basalemak peak alias asal jadi. Pasalnya batu yang digunakan pada pekerjaan proyek pengendalian banjir ini, dikletahui kebanyakan memakai batu kecil sebesar batu mangga. Terkait bobroknya pekerjaan proyek tersebut, menuai banyak kritik dari warga setempat.
Dikatakan Erik, “Jika pekerjaan pemasangan bronjong menggunakan batu-batu kecil, tentunya kualitas pekerjaan tidak maksimal dan sangat riskan bakal jebol dikemudian hari”. tutur warga setempat ini.
Pada prinsipnya untuk menciptakan suatu kepadatan, fleksibel, dan membentuk suatu batuan yang besar yang disatukan oleh sebuah jarring, pekerjaannya harus benar-benar sesuai spek. tambah Erik singkat.
Kita tahu bahwa bronjong digunakan untuk menstabilisasikan slope, oleh karena itu masing-masing kawat bronjong harus saling mengunci dengan kuat. Agar kekuatannya mampu menahan atau mencegah longsor, namun teknis semacam itu tidak sepenuhnya dilakukan pada pekerjaan pengendalian banjir sungai Batang Gumanti ini. Jelas warga lainnya yang juga memahami teknis pekerjaan tersebut.
Selain itu, konsultan pengawas sangat jarang berada dilokasi proyek. Sehingga pekerjaan pemasangan bronjong terkesan makin asal-asalan. Jelasnya lagi.
Dari awal pekerjaan, ungkap salah seorang pekerja yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, telah menuai banyak masalah. Antara lain, mendapatkan protes keras dari pekerja dengan melakukan aksi mogok. Para pekerja meminta kenaikan harga batu yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp. 130.000,-/kubik, harga ini dianggap dibawah standar. Alasan permintaan kenaikan harga tersebut karena lokasi tempat pengambilan batu sudah semakin jauh. Jelasnya.
Selain itu, kawat bronjong banyak yang tidak dikunci dan pemasangan bronjong tersebut terlihat asal jadi saja. Tutupnya singkat.
Menurut Amril, Ketua LSM Penjara Sumbar. Kontraktor pelaksana harus memperhatikan metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan bronjong. Jika pekerjaan tidak sesuai spek, sama saja dengan korupsi.
Mestinya kemiringan yang tepat dibuat pada saat penggalian, gunakan penopang dan lembaran papan untuk penahan. Pastikan daerah penggalian selalu kering dengan menggunakan pompa air listrik dan generator dengan menggunakan batu pecahan.
Selain itu, mestinya selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada pinggir slope dan mulai pembentukan jaring. Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk memanjang. Tampaknya teknis yang benar sesuai kontrak tidak dilakukan kontraktor, terlihat dari fisik pekerjaan itu yang terkesan asal-asalan. Ungkap Amril. (TIM)
Bersambung…….
Pemberitaan edisi sebelumnya bisa ditemukan di kategori Sumbar
Discussion about this post