Informasi berkembang, Kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Abu Wardah alias Santoso memiliki keterkaitan dengan kelompok radikal di Filipina. Bahkan diduga kuat senjata yang digunakan oleh Santoso cs, dipasok dari negara itu.
Dikatakan “Berdasarkan senjata yang digunakan, yang jelas kelompok Santoso cs ini di pastikan erat kaitannya dengan kelompok radikal di negara Filipina. Sebab diketahui, beberapa orang anggotanya pernah berlatih strategi perang di sana,” ujar Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriady di Desa Watutau, Kecamatan Lore Peore Kabupaten Poso.
Lebih lanjut, Rudy mengakui soal kepemilikan senjata, dipastikan setelah dirinya datang langsung dan mengecek kebenarannya di Filipina. Lebih jauh diketahui sejumlah senjata yang dimiliki oleh kelompok Santoso, ada yang baru dipasok maupun ada senjata yang telah lama.
Menurut Kapolda, terungkapnya persenjataan kelompok Santoso setelah anggota Detasemen khusus 88 anti teror menangkap tersangka Witadi alias Iron asal Bima pada 28 Mei 2015, di kompleks pasar 45 Jalan Dotulong Lasut Taman Kesatuan Bangsa Manado, Prov. Sulawesi Utara.
diketahui dari penangkapan itu, teridentifikasi kuat senjata yang digunakan merupakan buatan Filipina, setelah disesuaikan oleh hasil tangkapan terhadap salah seorang kelompok Santoso oleh tim Satgas Tinombala TNI Polri beberapa hari lalu.
Dikatakan, tersangka Witadi alias Iron, pada akhir tahun 2013 mengikuti kegiatan tadrib asykari yang dilaksanakan oleh Santoso dan Daeng Koro di Poso. Dia juga memberikan fasilitas dan menyuruh B alias R, A alias Z, Tiger alias Anton untuk berangkat ke Poso.
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, kembali merilis 29 orang anggota kelompok Santoso yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), tiga di antaranya merupakan wanita. (**)
Discussion about this post