Yerusalem, TI – Terhitung sudah empat orang warga Palestina terbunuh sejak “Hari Kemarahan” dikobarkan untuk memprotes keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Empat warga Palestina yang tewas terdiri dari dua korban bentrokan dengan pasukan Israel pada hari Jumat kemarin. Sedangkan dua lainnya adalah korban serangan udara militer negara Yahudi itu pada Sabtu (9/12/2017).
Satu warga Palestina lainnya dilaporkan kritis. Kementerian Kesehatan Hamas mengatakan, dua korban tewas terbaru bernama Abdullah al-Atal, 28 dan Mohammed al-Safdi, 30. Jasad keduanya ditemukan beberapa jam setelah serangan udara Israel menjelang fajar, di Nusseirat, Gaza tengah.
Sumber Hamas mengonfirmasi para korban adalah anggota faksi tersebut. Israel meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza sebagai balasan serangan tiga roket pada hari Jumat ke wilayah Israel selatan.
“Hari ini, sebagai tanggapan terhadap roket yang ditembakkan ke komunitas Israel selatan sepanjang hari kemarin, pesawat udara udara Israel menargetkan empat fasilitas milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Sky News.
Serangan udara militer negara Yahudi itu juga menyebabkan sekitar 25 orang terluka, termasuk enam anak.
Sebelumnya, dua warga Palestina; Mahmoud al Masri, 30, dan Maher Atallah, 54, tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel hari Jumat.
Militer negara Yahudi itu mengklaim tembakan diluncurkan pasukannya dengan target dua penghasut utama.
Keputusan Trump telah menerima kecaman yang meluas dari para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin hingga Presiden Indonesia Joko Widodo.
Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan darurat pada hari Jumat waktu New York untuk menyikapi krisis Yerusalem. Dalam pertemuan ini, banyak negara menentang keputusan Trump dan menolak mengakui Yeruselam sebagai Ibu Kota Israel.**
Berbagai sumber.
Discussion about this post