KEDIRI, TI – Menjaga dan melestarikan budaya sendiri lebih baik daripada mengagung-agungkan budaya asing, hal ini dibuktikan Kodim 0809/Kediri saat menurunkan group seni karawitan putri “Mustika Sworo” pada acara bazaar dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 71 yang berlangsung di lapangan Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Sabtu (03/09/2016).
Group seni karawitan putri yang berbasis di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung tersebut, sengaja ditampilkan untuk menambah jam terbang sekaligus mempromosikan budaya bangsa di antara masuknya budaya asing yang ada di tengah-tengah masyarakat, baik perkotaan maupun pedesaan. Di bawah langsung arahan Serda Suparno (anggota Koramil 15/Kandangan) yang bertindak sebagai pelatih dan pengawas, group seni karawitan ini sudah lama berdiri dan eksis dari panggung yang satu ke panggung yang lainnya, dan secara berturut-turut dari desa ke desa, membawa nama Kodim Kediri ke tengah-tengah masyarakat.
Menurut Serda Suparno, kepercayaan yang diberikan Kodim Kediri kepadanya, benar-benar menjadi tanggungjawab besar dan harus dipertanggungjawabkan kemampuan skill individu maupun kelompok dalam menunjukkan kredibiltas sebagai group seni yang merakyat. Disamping itu, latihan yang rutin dan berkelanjutan juga menjadi kunci keberhasilan membentuk group seni karawitan putri ini, untuk hadir di tengah-tengah masyarakat.
Tak ubahnya dengan group-group band yang bermaterikan anak muda, group seni karawitan putri ini tidak mau ketinggalan untuk ikut bersaing merebut hati penggemar atau pecinta musik di daerah pedesaan. Kendati demikian, harus diakui ,group ini masih berkutat di daerah pedesaan dan belum mampu menembus jantung peminat di daerah perkotaan.
Danramil Kandangan, Kapten Czi Kustoyo selaku penanggungjawab atas tampilnya group seni karawitan putri ini merasa optimis, kelak dikemudian hari akan ada regenerasi dalam tubuh group seni ini, dikarenakan rata-rata anggota group seni ini diatas 40 tahun bahkan ada yang mencapai usia 70 tahun.
Sulitnya regenerasi pada seni karawitan menjadi kendala utama, dikarenakan sebagian besar anak muda lebih tertarik musik berjenis pop, rock, hiphop dan house, daripada musik tradisional, sedangakan generasi 70an atau 80an lebih tertarik pada musik berjenis dangdut. (Pendim 0809)
Discussion about this post