Oleh : Yohandri Akmal
Estimasi dari perindustrian besar di negara ini tentunya memiliki produktifitas yang luar biasa dan mampu mencapai skala internasional. Industri di Indonesia sangatlah banyak, karena didukung oleh sumber daya dan bahan baku yang mencukupi, pastinya kita bangga hidup di negara kaya ini. Tapi, dunia perindustrian kita sering menuai polemik dengan masyarakatnya. Pasalnya, daerah kita memiliki banyak kultur dan budaya serta aturan local yang semampunya harus bisa diseimbangi oleh para pengusaha itu.
Mengatasi hal sedemikian, pemerintah sangat jeli dalam menerapkan aturan hukum yang terkandung dalam Undang-undang tentang perindustrian dan pertambangan serta lainnya.
Yang sering terjadi, para pengusaha nakal kerap menggemblang pajak dan mengesampingkan hak-hak masyarakat di lingkungannya. Padahal, aturan hukum di negara ini telah menyebutkan semua sisi yang harus mereka perhatikan, tapi sayangnya hal itu “jarang”. Misalnya, masalah bahan baku yang cacat hukum, legalitas perizinan diragukan, tidak memperhatikan aspek lingkungan, hak asasi manusia dan lain sebagainya.
Sebagai masyarakat cinta NKRI, musti patuh terhadap aturan dan kudu taat pajak, jangan ngecoh.
Seandainya, di Sumatera Barat terdapat perusahaan/pabrik yang berusaha melencengkan pajak dan lakukan transaksi terselubung maka harus segera ditindak. Karena Sumbar ini daerah kaya bahan baku yang tidak boleh “diperkosa” oleh para pengusaha nakal itu. Apalagi, dengan berlakunya Pergub Sumbar disertai Permen, Undang-undang tentang perindustrian dan pertambangan yang mesti ditaati guna memajukan negara. Kalau tidak, sama artinya “merongrong” negara sendiri.
Saya yakin, Sumbar pasti bisa meneliti lagi terkait Industri dan pertambanganya. Sebab, ekonomi masyarakat dan pembangunan negara juga ikut andil bersama itu. Sayangnya, kita masih menunggu penegak hukum untuk menindaknya secara menyeluruh tanpa tebang pilih.
Dan saya yakin lagi, masih banyak dokumen terkait perindustrian dan pertambangan kita yang mesti diteliti kembali, demi ketaatan hukum. Mudah-mudahan dilaksanakan selanjutnya.
Kemudian saya semakin yakin, eksploitasi dan eksplorasi pertambangan di Sumbar sangatlah potensial, namun malang kepalang, keuntungan yang kita rasa hanyalah menyaksikan putaran produksi dan pengerukan hasil bumi semata. Mencicipinya pun juga tak boleh.
Seterusnya banyak yang ikut yakin, bahwa para pengusaha nakal meraih untung sedangkan masyarakat malah murung dan akhirnya ekonomipun buntung.
Discussion about this post