Nabire, TARGETINDO.COM— Pelatih FORKI Goju As Karate Dogiyai (Sensey Thomas Gobai) kembali buka Dojo tempat latihan di Deiyai secara bersifat umum. Pengambilan formulir pendaftaran Atlet bela diri, bisa datang langsung kediaman Kantor Bupati Deiyai pada setiap hari Senin dan Jumat, pukul, (15:30) Jam tiga lewat tiga puluh menit.
“Untuk mengharumkan nama baik putra daerah, wilayah Meepago. Dan biaya pendaftaran Atlet baru yang bergabung tak kenahkan pungut biaya, tetapi bersifat umum. Artinya; biaya gratiskan. Hanya pada saat kenaikan tingkat sabuk. Sebab, dibutuhkan untuk membuat sertifikat dan foto sehingga kami dari badan pengurus akan dikenakan biaya,” kata Gobai saat diwawancarai wartawan Targetindo.com, Jumat, (22/01/21) di Nabire.
Sehingga saya sebagai pelatih Goju Ryu As Wilayah Meepago, saya mengundang kepada putra daerah yang berminat untuk latihan olahraga beladiri ( Karate) penting juga karena di dunia pendidikan pastinya butuh sertifikat, mungkin pada saat Tes Polisi/Tentara, bahkan lainnya..
Karena itu, namanya karate adalah karate: ka·ra·te /karaté/ n cabang olahraga bela diri dengan menggunakan tangan kosong dan kaki untuk melumpuhkan lawan. Istilah olahraga beladiri untuk membentuk karakter pada mengendalikan emosional,terangnya sensei dari dojo sekitar pukul (16/01/21) di Nabire.
Sehingga saya minta kepada putra daerah asal Deiyai dan sekitarnya yang berminat untuk bergabung menjadi anggota karate Meepag, tidak boleh mengutarakan hanya satu arah, artinya bahwa; tak boleh pada bola, sebab olahraga ini sangat perlu demikian untuk mengharumkan nama baik.
“Lanjut Thomas lagi, untuk sementara waktu seperti ini, situasi pandemi (Corona-19) namun tentunya kami pengurus FORKI Dogiyai ‘Marselino Tekege’ bersama saya pelatih karate-ka kabupaten Dogiyai akan koordinasi bersama KONI Deiyai bersama pemerintah daerah, untuk buka dan kerja sama. Setelah beberapa bulan ini kedepan,”jelasnya Thomas Gobai, pelatih terbaik putra asal Meepago.
Terkait itu pula ia menjelaskan, harapan bagi generasi muda Deiyai, sebab itu berharap, perlu berpikir jangka panjang atau masa depannya manfaat dari pengalaman itu sendiri. Selagi masih hidup, manusia hidup dari pengalaman. Tanpa pengalaman ia bukan manusia, tutupnya.
Pewarta: Thomas Gobai
Reporter: Hendrikus Degei
Discussion about this post